BANTENRAYA.CO.ID – Tidak ada manusia yang selamat dari salah, maka ada kalanya juga seorang muslim lalai dari agama sendiri.
Dan menjadi lalai dari agama tentunya disebabkan oleh beberapa hal.
Namun seorang muslim tentunya tidak ingin selamanya lalai dari agama.
Jika kebiasaan mendekatkan diri pada agama dapat mempengaruhi kepribadian dan gaya hidup seseorang, maka demikian juga jika seseorang menjadi lalai dari agama.
BACA JUGA: 5 Tips Bersabar Menghadapi Ujian Hidup, Bekal untuk Lebih Kuat di Ujian Selanjutnya
Mengetahui hal-hal apa saja yang membuat lalai dari agama akan memicu seorang muslim introspeksi diri.
Dari instrospeksi diri tersebut, seorang muslim bisa memilih untuk kembali lagi mendekatkan diri pada agama.
Maka dari itu, berikut bantenraya.co.id sudah merangkum dari berbagai sumber tentang 3 hal yang membuat seorang muslim lalai dari agama:
1. Berteman Baik dengan Orang yang Lalai
Lingkungan pertemanan tentunya berperan juga pada lalainya seseorang dari agama.
BACA JUGA: 4 Amalan untuk Menolong Orang yang Sudah Wafat di Akhirat
Dengan teman dekat yang soleh, seseorang bisa terbawa menjadi soleh juga. Demikian juga bila sebaliknya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membari nasihat sebagai berikut:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang soleh dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101).
BACA JUGA: Panduan Cara Istikharah, Ternyata Jawaban Doa Istikharah Tidak Selalu dari Mimpi
2. Mati Rasa Terhadap Dosa
Hati merasa mati rasa terhadap dosa bisa disebabkan dari terlalu sering melakukan pelanggaran agama.
Seorang muslim mungkin pernah terlalu sering meremehkan kesalahan yang diperbuat atau meremehkan dosa-dosa kecil.
Seorang muslim malah bisa merasa tidak berdosa sama sekali jika sudah terlalu lama meremehkan kesalahan yang sering dia lakukan.
BACA JUGA: 6 Waktu Mustajab untuk Seorang Muslim Berdoa selain di Hari Arafah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ المُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ
“Sesungguhnya orang yang beriman melihat dosa-dosanya seperti ketika duduk di bawah gunung, dia takut kalau gunung tersebut jatuh menimpanya. Adapun orang yang fajir melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat di depan hidungnya.” (HR. Bukhari no. 6308).
3. Cinta Dunia Berlebihan
Mencari nafkah dan merawat harta tidaklah dilarang agama, malah Islam mengajarkan bahwa mencari nafkah diwajibkan kepada laki-laki muslim.
BACA JUGA: 6 Tujuan Pernikahan dalam Islam, Penting Diketahui Demi Hubungan Pernikahan yang Langgeng
Bahkan beberapa ibadah pun membutuhkan ketersediaan harta, contohnya haji, membeli hewan qurban, zakat, menikah dan lainnya.
Namun yang berlebihan adalah ketika gila harta sampai mengabaikan kewajiban dalam agama.
Harta seseorang harusnya tidak membuat diri menjadi lalai untuk mempersiapkan kehidupan di akhirat nanti, sebagaimana Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Munafiqun: 9).
Itulah 3 hal yang membuat seorang muslim menjadi lalai dari agama.***