Bantenraya.co.id- Upaya memasangkan Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) hampir terwujud seiring dengan keluarnya keputusan
Mahkamah Konstitusi yang membolehkan seseorang menjadi capres cawapres di bawah usia 40 tahun dengan syarat berpengalaman sebagai kepala daerah.
Prabowo Subianto adalah kandidat bakal capres dari Gerindra, sedangkan Gibran Rakabuming Raka adalah putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengamat politik dari Banten Institute for Governance Studies (BIGS) Harits Hijrah Wicaksana mengatakan, menyatunya Prabowo dan Gibran akan membawa dampak signifikan terhadap Gerindra sebagai partai, dan terhadap Prabowo sebagai bakal calon presiden.
Alasan Subadri Ushuludin Nyaleg DPR RI Terungkap, Wong Serang Patut Bangga
Keberadaan Gibran akan menggenapi bolongnya suara Gerindra dan suara Prabowo di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang menjadi daerah di Indonesia dengan jumlah pemilih terbanyak.
Selama ini, Jawa Tengah dan Jawa Timur kukuh sebagai basis dari PDI Perjuangan dan Jokowi.
“Terlebih Pak Jokowi itu kekuatan relawannya sangat kuat. Belum lagi Jokowi kan memegang kekuasaan. Tangannya bisa bekerja semua,” kata doktor dari Universitas Padjadjaran ini, Senin (16 Oktober 2023).
Hanya saja, kata Harits, meski sejak awal Gibran sudah dijodohkan dengan Prabowo, belum tentu Gibran bisa menjadi pasangan Prabowo di pemilihan presiden.
Jumlah Petani di Kabupaten Serang Terus Menyusut, Gengsi atau Anggapan Cuannya Kurang Menjanjikan?
Bisa saja Gibran yang kini merupakan kader PDI Perjuangan dipasangkan menjadi pasangan Ganjar Pranowo, calon presiden dari PDI Perjuangan.
“Jadinya kan bisa iya (jadi cawapres Prabowo), bisa tidak,” kata Harits.
Harits secara pribadi sebenarnya tidak setuju jika Gibran maju menjadi cawapres. Secara politik, hal itu sah-sah saja.
Tapi secara etika, kata Harits, akan mencederai suasana demokrasi di Indonesia. “Agak kurang elok kalau ini dipaksakan,” katanya.
Dilanda Kekeringan Berkepanjangan, Ratusan ASN dan Pejabat Pemkot Serang Salat Istisqa
Sementara itu, Gerindra sendiri tidak mau terlalu senang dengan keputusan dari Mahkamah Konstitusi karena keputusan Gibran menjadi cawapres Prabowo masih akan berlanjut di tahap berikutnya di rapat partai koalisi.
“Gembira tidak gembira relatif. Tapi jika itu benar (Prabowo berpasangan dengan Gibran) maka cukup banyak milenial dan pemilih mudah yang bisa nantinya dibawa (memilih).
Jadi gembiranya nanti (kalau sudah berpasangan),” kata Hasbi Sidik, Sekretaris DPC Gerindra Kota Cilegon.
Hasbi mengatakan, jika benar Prabowo berpasangan dengan Gibran, maka akan bisa menggaet para pemilih muda atau milenial dan Gen Z.
Rekomendasi 5 Tempat Makan Durian di Riau dengan Rasa Menyenangkan dan Bikin Nagih
Hal itu, juga tentu saja akan menjadi manfaat sendiri bagi Gerindra Kota Cilegon yang sekarang dipimpin Walikota Cilegon Helldy Agustian, yang diprediksi akan bisa sangat mendapatkan ekor jas dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hasbi menyampaikan, untuk target suara sendiri di Kota Cilegon berharap bisa melebihi 70 persen sebagaimana Pilpres sebelumnya. Bahkan, jika dengan Gibran bergabung maka diharapkan bisa bertambah.
“Magnet untuk pemilih muda. Inginnya lebih dari 70 persen. Tapi tentu target itu nanti akan bersama dibahas dengan partai koalisi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Partai Gerindra Provinsi Banten Andra Soni mengatakan, dia menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) termasuk keputusan terakhir tentang syarat menjadi capres/cawapres.
Viral di Tiktok! Fesvifal Durian di Lippo Mall Kemang dan Serang Rp 120 Ribu Makan Sepuasnya
Sebab MK adalah lembaga yang memutuskan tentang polemik yang berkaitan dengan undang-undang. “Kita hormati apa pun keputusan MK,” kata Andra.
Andra mengatakan, setelah keluarnya keputusan MK maka pasti akan ada pembahasan di tingkat pusat kembali. Terutama pembahasan antara partai-partai yang bersatu dalam Koalisi Indonesia Maju.
Adapun pengurus di daerah, termasuk di Banten, menurutnya akan mengikuti dan tunduk patuh pada apa yang diputuskan oleh pengurus di pusat setelah ini.“Kita sami’na wa ato’na kepada pimpinan,” ujarnya.
Terkait calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo, Andra mengatakan, hal itu juga akan dibahas oleh partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju.
Sebab Gerindra menurutnya tidak bisa memutuskan sendiri siapa cawapres yang akan mendampingi Prabowo. Ketika ditanya akankah Gibran yang akan jadi cawapres Prabowo, Andra mengatakan diplomatis bahwa dia akan ikut saja dengan instruksi pusat.
“Telah disampaikan bahwa soal cawapres adalah keputusan bersama Koalisi Indonesia Maju. Kami di daerah sifatnya mengikuti saja,” katanya.
Dia mengatakan, pengurus di daerah adalah pengurus yang ada di bawah. Di atas itu ada pengurus pusat sehingga pengurus di bawah sifatnya mengamankan dan mengikuti keputusan pengurus di atas.
“Kami kan di bawah. Keputusan Koalisi Indonesia Maju kami mengikui saja,” katanya.
Profil Sidik Eduard yang Viral, Dulu Artis FTV Sekarang jadi Tukang Bakso Cilok
DPC Partai Gerindra Kabupaten Serang menyambut baik putusan MK. “Pada prinsipnya sebagai kader dan pengurus partai, kami mengikuti dan fatsun apa yang diputuskan oleh Pak Prabowo siapapun itu dan kami siap memenangkan termasuk jika Pak Prabowo memilih Gibran,” ujar Iip Fahrudin.
Ia mengaku menyambut baik putusan MK yang memutuskan warga berusia di bawah 40 tahun bisa mencalonkan presiden atau wakil presiden. “Kita baru ada sosialisasi Pak Prabowo sebagai capres dan belum mensosialisikan cawapres karena belum ada yang diputuskan oleh Pak Prabowo,” katanya.
Iip berharap, Prabowo Subianto bisa menang di Kabupaten Serang sama halnya dengan tahun 2019. “Peluang Pak Prabowo untuk menang di Kabupaten Serang ada. Memang kita akan ada deklarasi di Kabupaten Serang dan salah satu opsi yang jadi cawapres Pak Prabowo beliau (Gibran-red),” tuturnya. (tohir/tanjung/uri)
