Debby Rosselinni: Menulis Dari Sejak Kecil

FotoJet38
Debby Rosselinni.

BANTENRAYA.CO.ID  – Menulis merupakan sebuah pekerjaan keabadian, begitu kata penulis buku Bumi Manusia Pramoedya Ananta Toer.

Perkataan Pramoedya itu, menjadi cambuk bagi penulis buku Tumbuh Meski Tak Utuh atau TMTU Deby Rosselinni yang membuatnya terus menulis sampai saat ini.

Deby mengatakan, menulis adalah bentuk untuk mengingat setiap kejadian yang terjadi dalam hidupnya.

Bacaan Lainnya

“Motivasi aku menulis simpel saja, aku menulis aku merasa ada, seperti aku berpikir maka aku ada,” kata dia kepada Banten Raya di Cafe Teman Baru, Kecamatan Jombang, belum lama ini.

BACA JUGA:Mogok Kerja Serikat Penulis Amerika Masih Berlangsung, Dampaknya Dirasakan Para Penggemar Film

Deby menjelaskan, ia menemukan kekuatan tulisan itu dari buku-buku Pramoedya, Sherlock Holmes, Leila S Chudori, NH Dini, Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono.

Dari tulisan mereka, menurutnya, ada sesuatu yang ditransfer oleh mereka yang membuat pembaca terhanyut, termasuk dirinya.

“Aku tuh merasa mengenal dunia baru yang lebih luas dari yang kukenal ini, dan membentuk diriku yang sekarang,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, menulis sudah dilakukannya sejak masih duduk di Sekolah Dasar atau SD.

BACA JUGA:Sedih! Anak-Anak Palestina Menulis Nama Mereka di Kaki dan Tangan Supaya Tidak Jadi Jasad Tak Dikenal

Di mana, sambungnya, saat itu mengikuti lomba menulis cerita pendek atau cerpen dan keluar sebagai juara.

“Akhirnya jadi kumpulan cerita, ditawari penerbit dan ketika menulis aku senang,” tegasnya.

Deby menegaskan, menulis merupakan bentuk eksistensi dirinya atau merasa ada di dunia ini.

“Selama ini, menulis adalah komitmen terpanjang yang pernah aku jalani,” pungkasnya.(mg-hamdi)***

Pos terkait