Harga Beras Naik Gila-gilaan

Harga Beras Naik Gila-gilaan
Sumber foto dari google.

Bantenraya.co.id- Dua hari menjelang hari pencoblosan Pemilu 2024, harga beras di sejumlah pasar di Kabupaten Serang terus merangkak naik.

Kenaikan beras gila-gilaan, dari sebelumnya Rp13.000 per kilogram menjadi Rp17.000 per kilogram untuk beras premium.

Disaat bersamaan, beras kemasan 5 kilogram yang biasa dijual di Indomaret dan Alfamart tiba-tiba menghilang.

Bacaan Lainnya

Pantauan Banten Raya di salah satu minimarket di Kecamatan Waringinkurung pada Sabtu 10 Februari 2024,

Baliho Program Prioritas Gerindra di Kota Serang Dibongkar Sendiri

beras premium kemasan 5 kilogram kosong, tak ada di etalase. Padahal biasanya stoknya melimpah.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang Titi Purwitasari membenarkan,

harga beras dalam beberapa hari terakhir mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

“Untuk di Kabupaten Serang harga tertinggi seperti di Pasar Petir Rp17.000 per kilogram untuk beras premium, yang biasanya cuma Rp13.000 sampai Rp14.000 per kilogram.

Pengendara Roda Dua Menerobos Hujan Deras Dengan Gunakan Jas Hujan

Kalau di Kota Serang saya menemukan ada yang harganya Rp19.000 sampai Rp20.000 per kilogram,” ujar Titi, Minggu (11 Februari 2024).

Sedangkan untuk harga beras medium, lanjut Titi, tidak ada kenaikan yang signifikan masih berkisar Rp13.000 per kilogram.

“Mudah-mudahan pas bulan puasa nanti enggak naik, walaupun saya dapat informasi beberapa negara seperti India sudah menutup ekspor ke Indonesia akibat terdampak el nino tahun kemarin,” katanya.

Ia mengungkapkan, selama Januari 2024 ini sudah menggelar operasi pasar (OP) sebanyak enam kali karena harga beras tidak kunjung turun dan cenderung naik.

Tugu Selamat Datang Kawasan Banten Lama Dipenuhi Coretan

“Terakhir kita OP di Kragilan membawa besar 3,5 ton, tiga jam habis. Bulog menjual dengan harga Rp51.500 per 5 kilogram untuk beras medium,” tuturnya.

Titi mengaku, pihaknya juga memantu penjualan beras di minimarket sejak harga beras mulai naik. Namun dari tiga minimarket yang dikunjungi sudah tidak ada yang menjual beras jenis premium.

“Sekarang di Alfamart dan Indomaret beras kemasan 5 kilogram sudah pada enggak ada, mereka menjual antara Rp97.000 sampai Rp100.000 per kilogram. Penjualnya bilang sudah enggak ada stok,” paparnya.

Ridwan, warga Desa Sukabares, Kecamatan Waringinkurung mengaku kaget dengan harga beras yang terus naik.

Sebagian Nelayan Karangantu Tak Melaut Karena Cuaca Tak Menentu

“Istri pas pulang dari pasar ngasih tahu kalau sekarang harga beras sudah naik lagi. Biasa beli beras merek RR Rp370.000 per karung (ukuran 25 kilogram) sekarang sudah hampir Rp400.000,” ungkapnya.

Intan Della Febrita, pengusaha kuliner asal Kota Serang mengeluhkan tingginya harga beras. Intan yang biasa

menerima pesanan nasi kotak ini mengaku bingung apakah harus menaikkan harga pesanan, atau mengurangi takaran nasinya.

“Tolong pemerintah, segera distabilkan lagi harga beras, karena ini membebani kamu pengusaha kecil,” ujar pemilik Dapur Sista.

Sungai Sultan di Kasemen Kota Serang Surut Saat Curah Hujan Tinggi

Sementara itu, harga beras di Pasar Kranggot, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang masih tinggi dan cenderung mengalami kenaikan.

Harga beras premium naik menjadi Rp16.500 per kilogram. Untuk beras medium juga sama mengalami kenaikan,

sebelumnya hanya Rp15.000 per kilogram menjadi Rp15.500 per kilogram.

Selanjutnya, untuk beras medium bawah yang semula hanya Rp14.500 per kilogram, menjadi Rp15.000 per kilogram.

Komunitas Disabilitas Serang Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud

Rohmat, salah satu pedagang di Pasar Kranggot Kota Cilegon menyatakan, mahalnya beras tersebut karena nilai

gabah di petani sekarang berkisar antara Rp1 juta sampai Rp800 ribu per kwintal, atau Rp10 ribu sampai Rp8 ribu per kilogram.

“Kalau harga itu Rp8 ribu saja asumsinya untuk upah penggilingan sampai dengan distribusi bisa sampai

Rp14.500 sampai Rp15.000 harga berasnya yang sudah sampai ke sini,” katanya, Minggu 11 Februari 2024.

Pimpinan Ponpes Salafiyah Tajul Falah dan Ulama Kharismatik di Lebak Banten Mantap Dukung Prabowo-Gibran

Rohmat menyampaikan, pihaknya sebagai penjual sudah kebingungan memberikan harga kepada pembeli dan pelanggan.

“Harga jual sekarang ini misalnya Rp15 ribu, itu kami beli dari distributor juga Rp15 ribu. Jadi kami kebingungan untuk menjual,” ucapnya.

Rohmat menjelaskan, saat ini pihaknya menerima kiriman dari distributor yang ada di Jawa, itu karena Jawa Barat dan Sumatera masih belum masa panen.

“Yah tentu karena dari Jawa Tengah itu ongkos distribusi mahal, sehingga harganya naik,” ucapnya.

Dirut PLN Darmawan Prasodjo Dinobatkan Jadi Executive of The Year Tingkat Asia

Hal sama disampaikan, salah satu pembeli Nurman, dirinya membeli beras dengan ukuran 25 kilo per karung dengan eceran harga Rp16.000.

Beras tersebut nantinya akan dijual kembali kepada pembeli eceran. “Saya punya warung jadi beli di sini sekitar Rp16.000, dan dijual kembali dengan selisih Rp500 sampai Rp1.000 per kilogram,” jelasnya.

Nurman menyatakan, tidak heran dengan kondisi mahalnya beras tersebut. Sebab, itu terjadi saat musiman Pemilu.

Dimana, tujuannya adalah agar pemerintah bisa mengeluarkan anggaran bantuan dan juga operasi pasar.

“Setiap mau Pemilu kayak begini. Jadi kami pedagang warung sudah hafal dan biasa kalau Pemilu naik,” ucapnya.
(tanjung/uri)

Pos terkait