BANTENRAYA.CO.ID – Kepala Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Oom mengaku resah dengan banyaknya oknum yang mengaku warga adat Baduy.
Biasanya lewat pengakuan bohongnya itu, oknum tersebut kemudian menawarkan sejumlah barang untuk dijual, seperti jimat dan obat-obatan.
Oom menegaskan bahwa warga Baduy hanya menjual madu hingga pernak-pernik atau kerajinan.
“Yang mengaku-ngaku itu memanfaatkan nama Baduy untuk keuntungan pribadi. Itu merugikan dan mencemarkan nama baik masyarakat Baduy,” kata Oom pada Jumat, 29 Agustus 2025.
BACA JUGA: Warga Baduy Diteror Ular Berbisa
Oom mengungkapkan bahwa pihaknya baru menemukan kasus baru yang memanfaatkan nama Baduy, yakni adanya seorang pria yang mengaku warga Baduy dan mengikuti aksi demonstrasi di Jakarta kemarin.
Padahal, bagi warga Baduy demo merupakan hal yang dilarang oleh adat. Warga Baduy biasanya menyelesaikan persoalan dengan musyawarah.
“Orang Baduy lebih mengedepankan musyawarah,” ungkapnya.
Oom juga meminta kepada masyarakat untuk lebih selektif ketika ada pihak yang mengaku warga Baduy dan menawarkan barang untuk dijual.
BACA JUGA: Lembaga Adat Baduy Larang Wisatawan Terbangkan Drone
“Masyarakat bisa meminta identitas orang tersebut atau KTP. Bisa dilihat apakah benar dia berasal dari Desa Kanekes,” tandasnya. (aldi)***








