Penyelesaian Masalah Banjir Butuh Kebersamaan

Penyelesaian Masalah Banjir Butuh Kebersamaan
Ahmad Muhibbin

BANTENRAYA.CO.ID – Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Serang memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan banjir yang terjadi di Banten, khususnya di wilayah Kabupaten Serang.

Fraksi Gerindra menekankan pentingnya semangat kebersamaan untuk menyelesaikan permasalahan banjir yang terus berulang.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Serang Ahmad Muhibbin mengatakan, banjir yang terus berulang setiap musim penghujan merupakan konsekuensi nyata dari perkembangan wilayah dan meningkatnya jumlah kawasan permukiman yang tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan.

Bacaan Lainnya

Saat ini kata Muhibbin, hampir seluruh akses lingkungan, mulai dari jalan utama, halaman rumah warga hingga jalan permukiman telah dibeton dan disemen.

BACA JUGA : Peringati Milad ke-30, Yayasan Raudhatul Jannah Kumpulkan Donasi Bencana Rp281.411.777

Kondisi tersebut, secara otomatis mengurangi ruang serapan air, sehingga air hujan tidak lagi terserap secara optimal ke dalam tanah, sehingga menyebabkan terjadinya banjir.

“Ini adalah realitas dari kemajuan wilayah. Ketika ruang terbuka dan resapan air semakin minim, maka beban lingkungan berpindah ke sungai dan saluran air,” ujarnya, Minggu (21 Desember 2025).

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Serang itu menjelaskan, sungai dan saluran air kini menjadi tulang punggung utama dalam mengatasi persoalan banjir.

Oleh karena itu, revitalisasi sungai dan saluran air yang mengalami pendangkalan harus menjadi prioritas kebijakan pemerintah daerah dan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3).

BACA JUGA : Glamping di Pinggir Pantai, ke Horison Resort Anyer Aja

“Normalisasi, pengerukan, dan perbaikan saluran air serta sungai harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, bukan hanya bersifat sementara,” paparnya.

Ia menekankan bahwa setelah revitalisasi normalisasi sungai dilakukan, langkah penting berikutnya adalah membentuk relawan berbasis komunitas di setiap desa dan lingkungan.

Relawan ini bertugas menjaga kebersihan sungai dan saluran air, terutama dari sampah yang kerap menjadi penyebab utama penyumbatan aliran air.

“Partisipasi masyarakat sangat penting. Sungai yang sudah direvitalisasi harus dijaga bersama agar tidak kembali dipenuhi sampah,” jelasnya.

BACA JUGA : Nur Agis Aulia, Suka Pantun

Untuk itu kata Muhibbin, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan sarana dan prasaran pendukung,

seperti perahu karet dan peralatan kebersihan lainnya guna memudahkan para relawan dalam melakukan pembersihan sungai secara rutin.

“Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci keberhasilan penyelesaian masalah banjir.

Jika sarana disiapkan dan kesadaran masyarakat tumbuh, maka upaya pengendalian banjir bisa lebih efektif dan berkelanjutan.

Saya melihat pemerintah baik provinsi maupun kabupaten sudah tanggap melakukan penanganan banjir,” tuturnya. (tanjung)

Pos terkait