1.965 Pelaku UKM di Cilegon Terima Pinjaman Modal Tanpa Bunga Program KCS

Pemkot Cilegon Dibuat dengan PosterMyWall 3

KOTA CILEGON, BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 1.965 pelaku usaha kecil menengah atau pelaku UKM di Cilegon menerima bantuan pinjaman dana bergulir tanpa bunga dari Pemkot Cilegon, selama 3 tahun terakhir.

Pinjaman modal tanpa bunga itu dikelola UPT Pengelola Dana Bergulir pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon atau DinkopUKM Kota Cilegon.

Pinjaman tanpa bunga itu juga termasuk dalam janji politik Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dan Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta berupa Kartu Cilegon Sejahtera (KCS).

Bacaan Lainnya

Sejak diluncurkan pada 2021, program pinjaman modal tanpa bunga ini sudah tersalurkan kepada 1.965 pelaku UKM dengan total dana mencapai Rp 4,1 miliar lebih.

Rinciannya, tahun 2021 sebesar Rp 1,5 miliar untuk 725 pelaku UKM, tahun 2022 sebesar Rp 1,6 miliar untuk 842 pelaku UKM dan tahun 2023 sebesar Rp 964 juta untuk 398 pelaku UKM.

Program dana pinjaman tanpa bunga KCS itu sangat berbeda dengan program sebelumnya, di mana untuk pinjaman Rp 1 juta hingga Rp 5 juta tidak memiliki bunga.

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengatakan, bantuan dana bergulir itu sudah berjalan sejak 2021 dan sudah diterima 1.965 pelaku UKM dengan nilai total dana yang terserap Rp 4.101.500.000.

“Pada 2021 kami sudah salurkan ke 725 pelaku UKM, tahun 2022 kepada 842 pelaku UKM dan tahun 2023 sebanyak 398 pelaku UKM,” kata Helldy saat acara penyerahaan bantuan dana bergulir pelaku UKM di Kota Cilegon di Aula Diskominfo Kota Cilegon pada Jumat (26/5) lalu.

“Bantuan modal usaha ini merupakan salah satu program yang terdapat di KCS,” kata Helldy.

“Program ini bukan bantuan dana hibah tapi pinjaman yang harus dikembalikan dengan bunga nol persen yang memiliki beberapa tahapan, yaitu perintisan antara Rp 1 juta hingga Rp 3 juta dan penguatan sebesar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta sesuai dengan peraturan yang berlaku,” sambungnya.

Helldy menerangkan, pinjaman dana bergulir tersebut dapat meningkatkan kapastitas tata kelola para pelaku usaha UKM di Kota Cilegon, baik dari sisi manajemen, strategi produkasi hingga pemasaran.

“Program dana bergulir ini merupakan salah satu langkah pendekatan yang kami lakukan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UKM Kota Cilegon,” jelasnya.

“Jika pelaku UKM kita meningkat, maka kebutuhan tenaga kerja untuk mendukung operasionalnya akan meningkat, sehingga akan banyak lapangan pekerjaan yang tersedia untuk masyarakat,” sambungnya.

Helldy turut mengapresiasi atas upaya Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon dalam menyalurkan pinjaman bergulir kepada para pelaku UKM.

“Saya berharap agar program pinjaman bergulir KCS ini dapat terus berlanjut dan diperbesar, sehingga akan banyak para pelaku usaha yang merasakan program ini,” tutupnya. (Info Grafis / Diskominfo Cilegon)

Pos terkait