BANTENRAYA.CO.ID – Doa para Nabi adalah beberapa doa yang dianjurkan untuk diamalkan oleh seorang muslim.
Tidak hanya itu, doa para Nabi juga tercantum dalam Al-Quran.
Kisah dan doa para Nabi mengajarkan seorang muslim bahwa para manusia terbaik yang pernah berjalan di muka Bumi pun tetap diuji.
BACA JUGA: 6 Tips Meningkatkan Ketertarikan Baca Buku, Urgensi Hobi Membaca Bagi Muslim Remaja
Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa manusia yang ujiannya paling berat adalah para Nabi.
Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling keras ujiannya?”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الأنبياء ثم الأمثل فالأمثل فيبتلى الرجل على حسب دينه فإن كان دينه صلبا اشتد بلاؤه وإن كان في دينه رقة ابتلى على حسب دينه فما يبرح البلاء بالعبد حتى يتركه يمشى على الأرض ما عليه خطيئة
“(Orang yang paling keras ujiannya adalah) para nabi, kemudian yang semisalnya dan yang semisalnya, diuji seseorang sesuai dengan kadar agamanya, kalau kuat agamanya maka semakin keras ujiannya, kalau lemah agamanya maka diuji sesuai dengan kadar agamanya. Maka senantiasa seorang hamba diuji oleh Allah hingga dia dibiarkan berjalan di atas permukaan bumi tanpa memiliki dosa.” (HR. At-Tirmidzi).
BACA JUGA: 5 Hal yang Seorang Muslim Harus Lakukan Supaya Didoakan Malaikat
Dan dari mengetahui doa para Nabi, seorang muslim juga bisa belajar kalau salah satu cara keluar dari kesulitan adalah memohon bantuan langsung kepada Allah Ta’ala, dan tidak hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri.
Mencontohi ajaran Nabi tentunya hal yang dianjurkan, karena sosok para Nabi adalah teladan terbaik untuk manusia di setiap zaman.
Dan doa-doa yang diajarkan para Nabi ada yang sangat ringkas sehingga mudah untuk dihapal dan diamalkan.
BACA JUGA: 4 Kelebihan Kuliah Kelas Karyawan, Disertai Alasan Mengapa Kamu Harus Kerja Dulu Sebelum Kuliah
Selain meniru doa yang diamalkan para Nabi, mencari waktu mustajab untuk berdoa juga termasuk salah satu upaya yang bisa dilakulan seorang muslim agar doanya dapat diterima Allah.
Beberapa waktu mustajab untuk berdoa adalah ketika Hari Arafah (9 Dzulhijjah di padang Arafah), ketika turun hujan, ketika sedang berpuasa, dan ketika sepertiga malam terakhir.
Dan berikut adalah 6 doa singkat dari para Nabi yang dirangkum bantenraya.co.id dari berbagai sumber:
BACA JUGA: 6 Tujuan Pernikahan dalam Islam, Penting Diketahui Demi Hubungan Pernikahan yang Langgeng
1. Doa Nabi Ayyub ‘alaihissalaam
Kesabaran adalah salah satu karakter yang terkenal dari Nabi Ayyub ‘alaihissalaam.
Bahkan kesabaran tersebut sampai tercantum dalam Al-Quran, tepatnya di surat Shaad ayat 44.
Dari beragam ujian yang menimpa Nabi Ayyub ‘alaihissalaam salah satunya adalah ujian penyakit yang menyerang tubuhnya.
BACA JUGA: 5 Pengidap Penyakit yang Tidak Boleh Makan Pare, Kabar Penting bagi Penggemar Pare
Dan ada doa singkat yang Nabi Ayyub ‘alaihissalaam panjatkan untuk mendapat kesembuhannya.
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (83) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآَتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ (84)
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya: “(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Rabb Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (QS. Al-Anbiya: 83-84).
BACA JUGA: 7 Penyebab Kesemutan yang Harus Diwaspadai, Bisa Jadi Karena Gejala Penyakit Tertentu
Dikisahkan di surat Shaad kalau Allah memberikan air untuk tempat mandi Nabi Ayyub ‘alaihissalaam sehingga penyakit tersebut hilang dari tubuhnya.
Maka seorang muslim yang ingin berobat dan berharap kesembuhan bisa mengamalkan doa “Robbi annii massaniyadh dhurru wa anta arhamurroohimiin.”
2. Doa Nabi Yunus ‘alaihissalaam
Doa singkat satu ini dipanjatkan oleh Nabi Yunus ‘alaihissalaam sehingga beliau diselamatkan Allah dari 3 kegelapan sekaligus.
BACA JUGA: 4 Tips Mendapat Transkrip Nilai Kuliah yang Bagus Sampai Wisuda
Kegelapan tersebut adalah kegelapan perut ikan paus, kegelapan laut, dan kegelapan malam.
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (88)
“Dan (ingatlah kisah) Dzun-Nuun (Nabi Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiya: 87-88).
BACA JUGA: 5 Keutamaan dari Menjaga Wudhu yang Perlu Diketahui Seorang Muslim
Doa tersebut mengandung pengakuan tauhid, pengakuan akan kekurangan diri sendiri, dan permohonan ampun kepada Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menganjurkan umatnya untuk menambahkan doa singkat tersebut ketika memohon sesuatu kepada Allah.
دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ
“Doa Dzun-Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka innii kuntu minazh zhoolimiin (artinya: Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk diantara orang-orang yang berbuat zalim). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 3505).
BACA JUGA: Thalasemia, Penyakit Darah yang Langka Namun Perlu Diwaspadai
3. Doa Nabi Zakariya ‘alaihissalaam
Memiliki seorang anak termasuk salah satu impian pasangan suami istri.
Dan ada doa singkat yang diajarkan dari kisah Nabi Zakariya ‘alaihissalaam.
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang thoyyib. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa.” (QS. Ali Imron: 38).
BACA JUGA: Jangan Takut Donor Darah! Manfaatnya Sangat Besar ke Kesehatan
Makna “anak yang thoyyib” dalam doa Nabi Zakariya ‘alaihissalaam adalah anak yang sholeh.
4. Doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam
Memiliki anak cucu yang soleh dan tetap berada di atas hidayah agama Islam sudah seharusnya jadi salah satu cita-cita seorang muslim.
Hal tersebut dikarenakan doa dan amalan soleh dari keturunan akan bisa bermanfaat di kehidupan selanjutnya.
BACA JUGA: Fenomena Udang Menyerbu Daratan di Gorontalo Seperti Gerombolan Ulat, Mau Kemana Mereka?
Untuk mengejar harapan tersebut, ada satu doa singkat yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam untuk melindungi keturunan dari perbuatan syirik yang dapat membatalkan keislaman.
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آَمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala (shonam).” (QS. Ibrahim: 35).
BACA JUGA: Resep Membuat Lodeh Kacang Panjang yang Menjadi Resep Lauk Makanan Sederhana Keluarga
5. Doa Nabi Musa ‘alaihissalaam
Nabi Musa ‘alaihissalaam adalah Nabi yang paling banyak disebutkan namanya dalam Al-Quran.
Dan salah satu doa ringkas yang beliau pernah panjatkan berbunyi:
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat membutuhkan setiap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. Al-Qashas: 24).
BACA JUGA: 6 Hal yang Boleh Dilakukan Ketika Sholat dan Tidak Membatalkan Sholat
Dari doa singkat tersebut, Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid menganjurkan untuk banyak membaca doa tersebut jika seorang muslim merasa sulit dapat jodoh, pekerjaan, dan rumah.
Beliau menjelaskan kalau doa singkat tersebut membuat Nabi Musa ‘alaihissalaam dimudahkan Allah mendapat istri, tempat tinggal, dan pekerjaan.
6. Doa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Doa singkat yang diajari oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa yang terkenal untuk dipanjatkan ketika bulan Ramadhan untuk muslim yang ingin mendapat lailatul qadar.
BACA JUGA: Mengenal Apa Itu KRS Kuliah dan Istilah Lainnya yang Berhubungan dengan KRS
Namun doa tersebut juga diperbolehkan untuk dipanjatkan selain di bulan Ramadhan.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdoalah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberi maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850).
BACA JUGA: 5 Jenis Makanan yang Mengandung Purin, Pengidap Asam Urat Harus Waspada Ini
Lailatul qadar terkenal sebagai malam yang lebih baik dari 1000 bulan, jadi doa yang yang dipanjatkan saat lailatul qadar terhitung doa yang dipanjatkan selama 1000 bulan.
Bisa saja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan doa meminta harta berlimpah atau panjang umur.
Namun, dari lafadz doa lailatul qadar yang singkat tersebut mengajarkan bahwa ampunan dari Allah adalah hal yang paling dibutuhkan oleh seorang muslim di setiap waktu.
Dan itulah 6 doa singkat yang dicontohkan oleh para Nabi. Allahu a’lam.***