BANTEN RAYA.CO.ID – Anggota DPRD Kabupaten Lebak, Musa Weliansyah, meminta manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping segera melakukan pembenahan sistem antrean pasien yang dinilainya sangat tidak adil.
Ia menjelaskan, banyak pasien yang mengeluh dan mengadu ke dirinya, bahwa nomor antrean tidak berdasarkan siapa yang datang lebih dahulu. Walau pasien sudah datang sejak pukul 06.00 WIB, namun tetap tidak mendapatkan nomor awal.
BACA JUGA : Anggota DPRD Lebak Menduga Oknum Kades Pagelaran Terima Uang Pembebasan Lahan
“Hari ini saya dapat keluhan, ada pasien yang sengaja datang pukul 06.00 WIB, namun mendapatkan nomor antrean 61. Padahal disana belum ada pengunjung lainnya, masih sepi. Seharusnya kan kalau dapat nomor 61 ada puluhan pasien yang antre saat itu,” kata dia kepada Bantenraya.co.id, Selasa 27 Juni 2023.
Ia menuturkan, sudah mendapat banyak laporan dari masyarakat terkait persoalan ini. Dari informasi yang diperoleh, Musa menduga ada permainan orang dalam soal nomor antrean pasien ini.
“Jika melihat fakta yang terjadi saat ini, dan sudah cukup lama dikeluhkan masyarakat, terkait adanya oknum pegawai yang menjadi joki nomor antrean, artinya ini bentuk ketidakadilan, tidak professional dan proporsional,” tutur Musa.
Musa mengaku, sudah melaporkan banyaknya keluhan masyarakat terkait persoalan ini ke Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
“Barusan saya sudah WhatsApp ke Kepala Dinkes Banten, saya sebagai komisi yang membidangi soal kesehatan minta ini segera ditindaklanjuti,” tandasnya.
BACA JUGA : Kejati Banten Resmikan Rumah RJ dan Posko Keadilan Adat di Lebak
Sementara itu, Plh Direktur RSUD Malingping, H Nasrudin mengungkapkan, akan segera melakukan tindakan terkait keluhan dari masyarakat.
“Saya sudah berdiskusi dengan Kadinkes Banten untuk melakukan pendaftaran online guna mengatasi kesemrawutan alur pendaftaran,” ucap dia.
Ia mengaku, kesemrawutan alur pendaftaran di rumah sakit disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang ingin berobat.
“Setiap hari mencapai ratusan, kalau misalkan ada keluhan wajar, saya meminta maaf dan menghimbau agar masyarakat yang ingin berobat untuk bersabar dalam mengantri,” ujarnya.
Nasrudin menambahkan, pihaknya pun sudah memberikan ulimatum kepada oknum pegawai yang memanfaatkan antrean berobat.
“Isu yang beredar bahwa ada petugas yang menerima antrean itu tidak benar, saya sudah peringati para pegawai agar tidak meminta dan menerima uang dari masyarakat,” pungkasnya. ***