BANTENRAYA.CO.ID – PDI Perjuangan membuka peluang bakal calon wakil presiden alis Cawapres dari semua partai politik, termasuk juga Partai Golkar.
Dimana, sinyal keterbukaan PDI Perjuangan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal atau Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Sebagai partai yang sudah menentukan siapa calon presiden atau Capres, kini PDI Perjuangan masih menggodok sejumlah nama.
Diketahui, Capres yang sudah didukung yakni Ganjar Pranowo sampai sekarang belum memiliki pendamping. Untuk itu PDI Perjuangan membuka secara luas usulan dari partai yang ingin bergabung dan mendukung.
BACA JUGA: Hasil Survei LSI: PDI Perjuangan Masih Perkasa, PKS Mengejutkan dengan Menyalip Golkar
Menariknya, salah satu yang kini muncul adalah Partai Golkar.
Karena Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sudah bertemu dengan Puan Maharani dari PDI Perjuangan.
Tentunya, pertemuan tersebut juga membuka peluang Golkar untuk masuk dalam koalisi dan menyodorkan nama cawapres untuk Ganjar.
Dikutip BantenRaya.Co.Id dari berbagai sumber pada Sabtu 29 Juli 2023, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan, semua keputusan akhir akan ada di Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan sejumlah pihak.
“Kita tunggu momentum ketika Ibu Megawati Soekarnoputri berdialog dengan para ketua umum yang mengusung Pak Ganjar sebagai calon presiden dan kemudian berdialog dengan Presiden Jokowi,” katanya.
Menurut Hasto, pihaknya menghormati semua nama yang diusulkan partai politik yang akan mendukung nanti di Pilpres 2024,
Namun, proses komunikasi itu mesti dijalankan agar Ganjar mendapatkan pendamping terbaik untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Termasuk, kami menghormati nama-nama yang diusulkan setiap partai yang mengusung Pak Ganjar,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng mengatakan, pihaknya berharap kerja sama politik dengan PDI-P segera terwujud.
Selain itu, ia mengungkapkan, Golkar saat ini mulai mendorong figur selain Airlangga untuk menjadi bakal RI-2. Misalnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Ridwan Kamil itu survei calon presiden (capres) nomor empat loh, di survei cawapres kadang-kadang nomor satu, kadang-kadang nomor dua,”.
“Itu (Ridwan Kamil) kan kader Golkar, dia salah satu wakil ketua umum,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemilu 2024: PDI Perjuangan Jadi Magnet Bacaleg Artis dan Paling Banyak, PKS Hanya Narji
Nama Ridwan Kamil sendiri mencuat sebagai orang yang didorong Partai Golkar bukan saja karena surveinya yang lebih moncer dari Airlangga.
Namun, juga situasi Partai Golkar yang memanas mengharuskan Airlangga mencari alternatif untuk dijadikan capres atau cawapres usai namanya tenggelam dalam survei.
Hal itu, tentu saja juga akan menjadi jalan tengah untuk bisa menyelamatkan posisinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar yang sekarang sedang digoyang sejumlah elite Golkar. ***