Sekolah Jangan Jadi Lokasi Kampanye Pemilu! Tegas Menko PMK

Menko MK larang sekolah jadi tempat kampanye pemilu 2024
Menko MK larang tegas sekolah jadi tempat kampanye pemilu 2024 (Instagram/@muhadjir_effendy)

BANTENRAYA.CO.ID – Mahkamah Konstitusi (MK) baru-baru ini mengeluarkan putusan yang memungkinkan peserta Pemilu untuk menggelar kampanye di tempat pendidikan, seperti sekolah dan kampus.

Keputusan larangan kampanye politik di sekolah ini tertuang dalam putusan MK Nomor 65/PUU-XXI/2023 yang dibacakan pada Selasa 15 Agustus 2023.

Namun, menanggapi putusan MK tersebut, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, memberikan imbauan agar sekolah dan madrasah tidak dijadikan sebagai lokasi kampanye untuk politik praktis.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Bikin Bulu Kuduk Merinding! Ini Kisah Horor Sewingkit yang Bakal Segera Difilmkan, dari Malam Sampai Pagi Digangguin Hantu

Ia berharap agar institusi pendidikan tidak terlibat dalam dinamika politik yang dapat meributkan suasana, dikutip Bantenraya.co.id dari Pmjnews.com.

Muhadjir Effendy mengungkapkan, kondisi belajar mengajar di sekolah saat ini belum sepenuhnya pulih pasca pandemi Covid-19.

Proses pembelajaran masih menghadapi tantangan, seperti learning loss atau penurunan pengetahuan dan keterampilan akademis pada siswa.

BACA JUGA: SENGGOL DONG! Yamaha Mulai Sindir Honda Soal Ramai Laporan Rangka Berkarat: Bukan Soal Harga Tapi….

Dalam pandangan Muhadjir Effendy, lebih baik sekolah dan madrasah fokus untuk menstabilkan proses belajar-mengajar guna mengatasi ketertinggalan akibat pandemi, daripada dijadikan tempat kampanye politik.

Ia menegaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan menjadi prioritas utama dalam situasi saat ini. Muhadjir juga menilai bahwa kampanye politik di lingkungan sekolah atau madrasah tidak efektif.

Hal ini terkait dengan jumlah pemilih pemula yang lebih sedikit dibandingkan dengan perguruan tinggi.

BACA JUGA: Penegak Hukum Dipandang Jadi Momok Menyeramkan: Guru Paud di Cilegon Malah Diminta Bersahabat dengan Jaksa, Begini Alasannya

Ia berpendapat bahwa pendekatan kampanye politik pada tingkat perguruan tinggi bisa lebih efektif, karena pemilih di tingkat tersebut memiliki tingkat kesadaran dan partisipasi yang lebih tinggi.

Dalam rangka membangun suasana pendidikan yang kondusif dan fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran, Muhadjir Effendy mendorong agar institusi pendidikan tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis.

Upaya untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran dan mengatasi learning loss di masa pandemi menjadi prioritas utama untuk mendukung kemajuan generasi muda.***

Pos terkait