Bantenraya.co.id- Dua bakal calon gubernur Banten, Airin Rachmi Diany dan Andra Soni memperdebatkan masalah pembangunan di Provinsi Banten.
Airin yang diusung Golkar menggaungkan daerah otonomi baru (DOB) di wilayah selatan Banten, sedangkan
Andra Soni yang diusung Gerindra menyoroti ketimpangan atau disparitas pembangunan di wilayah Lebak dan Pandeglang.
Pemikiran bakal calon gubernur ini terungkap dalam kegiatan uji gagasan dan visi calon pemimpin episode 2
Wakil Ketua DPRD Cilegon Nurrotul Uyun Serap Aspirasi dari Komunitas Bola
dengan tema mendalamkan visi calon gubernur untuk Banten, yang digelar di UNMA Banten, Kabupaten Pandeglang, Rabu (17 Juli 2024).
Dalam paparannya Airin Rachmi Diany menilai bahwa sudah saatnya Provinsi Banten memiliki daerah otonomi baru atau DOB.
Dalam hal ini, Airin menitikberatkan pada wilayah selatan Provinsi Banten, mulai dari Pandeglang bagian selatan, dan khususnya Lebak bagian selatan.
Untuk itu, Airin berjanji bahwa pembentukan DOB tersebut akan menjadi salah satu programnya ketika nanti terpilih sebagai Gubernur Banten.
Akhir Libur Idul Adha, Tol Tangerang-Merak KM 71 Kota Serang Normal
Dirinya berjanji akan memperjuangkan agar DPR RI dan pemerintah pusat bisa mencabut moratorium pemekaran daerah di Banten.
“DOB ini tidak mungkin terwujud jika kita hanya berbicara di masyarakat, tingkat kabupaten atau provinsi.
Harus ada kesepakatan antara DPR dan pemerintah pusat. Mudah-mudahan dengan pemerintahan yang baru ini bisa (terwujud), doakan saja,” kata Airin.
Keinginan Airin untuk bisa mewujudkan pemekaran wilayah baru di Banten bagian selatan merupakan hasil pengamatannya selama dirinya turun ke lapangan.
Berperan Aktif dalam Upaya Penurunan Stunting, Srikandi PLN Banten Diapresiasi Pj Bupati Lebak
Airin secara yakin mengatakan bahwa daerah selatan Banten memiliki potensi yang besar.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa memang daerah selatan sudah sangat siap jika harus menjadi wilayah yang mandiri (DOB).
“Mereka sudah siap. Saya banyak bertemu dengan para tokoh, saya lihat secara infrastruktur, kemudian potensinya, dan juga beberapa persyaratannya,” tegasnya.
Meski begitu, Airin juga mengaku dalam melakukan pemekaran kabupaten baru, ia harus bisa melihat secara
Pemkot Cilegon Apresiasi Peran Aktif Manejemen PLTU Jawa 9&10 Gelar Simulasi Bencana
detail terkait celah fiskal yang nantinya akan menjadi penopang kemampuan wilayah tersebut untuk bisa mandiri.
Airin menilai bahwa dengan banyaknya potensi wisata dan industri yang sedikit demi sedikit masuk ke daerah Banten selatan,
khususnya Lebak selatan, bisa dimanfaatkan untuk memperkuat kemampuan fiskal jika dikelola maksimal.
“Belajar dari pengalaman saya di Tangerang Selatan (Tangsel), bagaimana Tangsel bisa maju dan berkembang,
Terakreditasi KARS, RSU Ibunda Komitmen Berikan Pelayanan bagi Masyarakat
karena kita punya potensi di celah fiskal untuk potensi pendapatan asli daerah (PAD),” imbuhnya.
Pada akhirnya Airin menyimpulkan bahwa lahirnya DOB di Provinsi Banten tidak hanya sekedar untuk memperpendek jalur birokrasi,
namun juga bisa meningkatkan daya saing daerah. Tujuan akhirnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat. “Itu tujuan dari otonomi baru,” jelasnya.
Sementara itu, bakal calon gubernur Andra Soni mengatakan, untuk menyelesaikan ketimpangan pembangunan antara Banten utara dan Banten selatan dibutuhkan percepatan pembangunan yang berkeadilan.
Sampah Tutupi Selokan di Pasar Rau Kota Serang
“Terkait disparitas kesenjangan pembangunan antara Banten utara dan selatan ini harus menjadi perhatian.
Untuk memperpendek disparitas, kita harus adil, artinya kita butuh percepatan pembangunan berkeadilan,” ujarnya.
Andra mengatakan, saat dirinya melakukan kampanye sosialisasi di Kabupaten Pandeglang dan Lebak, masih banyak jalan yang rusak. Ini harus menjadi perhatian serius ke depan.
“Saya kan melakukan kunjungan di Pandeglang dan Lebak, jalannya terjal dan rusak.
ASN Serbu Stand Gerakan Pangan Murah di Puspemkot Serang
Maka, infrastruktur jalan menjadi penting, dan harus menjadi perhatian pemerintah provinsi menuju Banten maju,” katanya.
Andra menilai bahwa masyarakat di Kabupaten Pandeglang dan Lebak membutuhkan perbaikan infrastruktur jalan.
Andra mengatakan, selama keliling ke Pandeglang dan Lebak, dirinya melihat secara langsung apa yang dibutuhkan masyarakat.
“Fokus saya jalan yang harus dibetulkan. Khususnya untuk selatan, saya melihat perbaikan infrastruktur jalan
Kejati Tunggu Audit Kerugian Negara Pembobolan Bank Banten
poros desa perlu jadi perhatian, karena masyarakat butuh jalan untuk mengurangi disparitas Banten utara dan selatan,” katanya.
Sementara itu, bakal calon gubernur Banten Ahmad Syauqi mengatakan, untuk menuntaskan kesenjangan pembangunan dibutuhkan koordinasi yang baik antara kabupaten dan kota di Banten.
“Kesenjangan Banten utara dan selatan masalah klasik. Tapi bagaimana kedepan kita bisa memetakan masalah,
Jalan Komplek Untirta Permai Kota Serang Rusak
tidak bisa diselesaikan sendiri. Pemprov Banten penting membangun komunikasi yang baik,” ujarnya.
Rektor Universitas Mathla’ul Anwar Banten Syibli Syarjaya yang hadir dalam diskusi tersebut menilai bahwa
gagasan pembentukan DOB di Provinsi Banten saat ini memang menjadi sesuatu yang mendesak dan harus menjadi atensi dari pemerintah.
Luasnya wilayah, baik Kabupaten Pandeglang maupun Lebak dinilai menjadi tantangan bagi pemda setempat dalam melakukan pengawasan pada potensi-potensi yang dimiliki.
Petugas KPPS Lalai Bertugas, TPS 01 Lingkungan Jengkol Banjarsari Cipocok Jaya PSU
“Di Sekata, pantai luas dan membentang beratus-ratus kilometer. Kalo tidak ada pemerintahan kabupaten di sana, maka pengawasannya akan berat,” kata Syibli.
Selain itu, tantangan lain jika DOB ini tidak segera direalisasikan ialah sulitnya dalam melakukan pembangunan wilayah.
“Provinsi tidak mungkin bangun jalan di selatan. Itu tugasnya pemkab kan, dengan adanya DOB maka otomatis akan ada anggaran, seperti itu,” jelasnya. (aldi/yanadi)