BANTEN RAYA.CO.ID – Tindakan bully atau perundungan mungkin saja bisa terjadi kapan pun dan di mana pun pada anak-anak usia sekolah.
Tindakan bully ini bisa saja dilakukan oleh teman-temannya di lingkungan sekolah atau pun orang lain yang memiliki perilaku buruk.
BACA JUGA : PERDANA! Idul Adha, DKM Jabal Nur BCA Siap Targetkan Bagi 1.500 Kantong Daging Kurban
Tentu tindakan bully tersebut sangat merugikan bagi psikologis anak. Hal yang dimungkinkan, anak akan mengalami kecemasan dan tekanan yang berkepanjangan jika tidak diberikan solusi keluar dari masalah ini.
Untuk itu perlu peran orangtua yang tidak hanya sebagai pelindung tapi juga pendidik yang baik bagaimana anak bersikap ketika menghadapi situasi bully dari teman-temannya atau orang lain yang berprilaku buruk.
Sikap apa yang harus diambil ketika anak mengalami situasi tersebut? Salahkah jika orang tua menyuruh anak untuk melawan atau membalas jika dirinya akan atau mengalami bully.
Berikut penjelasan Ustaz Khalid Basalamah dari sudut pandang ajaran Islam seperti apa yang diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.
Dalam satu potongan video ceramahnya yang diunggah oleh akun Instagram @parentingislami_, Ustaz Khalid Basalamah mengatakan jika bully yang dialami anak dalam bentuk ucapan atau kata-kata maka orangtua perlu mengajarkan anak agar jangan membalas dan mengabaikan apa ucapan buruk yang disampaikan kepada anak.
“Kalau orang mengatakan apapun (yang buruk kepada anak) tidak usah dibalas, diamkan saja,” katanya.
Namun, jika kondisi bully yang dihadapi anak sudah sampai menyakiti fisik anak, ustaz lulusan Madinah itu menyarankan agar anak diajarkan membela dirinya.
“Tapi kalau sudah sampai menyakiti fisik, tidak boleh (berdiam diri), harus bela diri. Sampaikan kepada anak bela dirimu nak!” ujarnya.
Menurutnya, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam mengatakan jika seseorang celaka bahkan terbunuh atau meninggal karena membela dirinya, hartanya, atau nama baiknya maka akan syahid.
“Harus bijak mengajarkan kepada anak, bukan mengajarkan berkelahi, bukan!” tuturnya.
Ustaz Khalid menggambarkan jika misalnya ada kejadian di sekolah anak disudutkan di halaman belakang sekolah yang sepi oleh orang banyak lalu akan dikeroyok dan digebuki maka ajarkan anak untuk membela dirinya.
“Pada kondisi seperti itu anak harus berusaha melawan dan melarikan diri untuk kemudian melaporkan kepada pihak sekolah, tidak boleh diam karena jika diam bisa saja anak akan mengalami kejadian yang tidak diinginkan seperti cacat fisik misalnya,” ujarnya.
Oleh sebab itu, membela diri dari tindak bully secara fisik atau tindak kejahatan yang membahayakan jiwa dan raga anak bukanlah sesuatu perkara yang buruk.
Kecuali jika tindakan bully masih sebatas ucapan atau kata-kata, maka disarankan untuk tidak membalas dan mengabaikannya. ***