LEBAK, BANTENRAYA- Atap salah satu ruang kelas SMPN 1 Cibeber yang berlokasi di Kampung Pasir Laban, Desa Cikotok, Kecamatan Cibeber, Selasa (23/11) pagi, roboh.
Akibat peristiwa tersebut, tujuh pelajar siswa yang sedang berlatih kesenian di ruang kelas tersebut mengalami luka ringan tertimpa material bangunan dan harus mendapatkan perawatan di Puskesmas terdekat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Banten Raya, ruang kelas yang atapnya ambruk selama ini dijadikan ruang laboratorium sekolah. Sebelum ambruk, atap ruangan ini sudah rapuh. Informasinya, Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak juga sudah sering melarang pihak sekolah agar tidak menggunakan ruang tersebut karena khawatir membahayakan.
“Bagian atapnya sudah sudah berusia tua, bahkan materialnya pun banyak yang terlihat rapuh. Makanya saat diguyur hujan sejak beberapa hari ini, atap di ruang laboratorium yang dijadikan tempat latihan kesenian oleh tujuh siswa, ambrol,” ujar Ujang, salah satu warga Kampung Pasir Laban.
Kepala Dindik Lebak Wawan Ruswandi mengatakan, belum lama ini pihaknya telah berkunjung ke SMPN 1 Cibeber dan mengingatkan para guru di sekolah tersebut untuk tidak menggunakan ruang laboratorium tersebut.
“Pada saat saya berkunjung ke SMP tersebut, saya lihat kondisi atap di ruang laboratorium sudah rapuh. Saya larang ruangan digunakan karena membahayakan. Benar saja, atap di ruang laboratorium tersebut roboh dan melukai tujuh siswa,” ujar Wawan.
Ketika ditanya apakah sebelumnya tidak ada niat untuk diperbaiki, menurut Wawan ruangan ambruk itu sudah diusulkan perbaikanya ke Pemkab Lebak, serta di tahun anggaran 2022 perbaikanya akan dilakukan.
“Ruangan yang rapuh itu masuk rencana rehab tahun 2022,” tegasnya.
Soal siawa yang terluka tertima material, Wawan menyatakan, telah ditangani pihak Puskesmas Cibeber. “Kami harapkan siswa segera pulih dan kami akan segera menjengkuk siswa yang sedang dirawat,” ujarnya (hudaya/muhaemin)