Bantenraya.co.id – Kedapatan membawa senjata tajam 5 orang pelajar dari sejumlah sekolah tingkat SMA diamankan polisi.
Kelima remaja yang diduga hendak melakukan tawuran di jalan Kampung Cibiuk, Desa Sukamampir, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang ini kemudian digelandang ke Mapolsek Carenang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelima pelajar itu diamankan sekitar pukul 02.00 WIB,
ketika hendak melaksanakan sahur. Kepolisian yang tengah melakukan patroli, menemukan sekelompok remaja berkumpul.
Ujung Jalan Jembatan Kampung Baru Kota Serang Longsor
Mencurigai hal itu, Polsek Carenang dibantu oleh warga akhirnya bisa mengamankan 5 orang pelajar, sedangkan sebagian berhasil melarikan diri.
Dari kelimanya, polisi mengamankan samurai, gergaji besar, sarung, dan stik golf.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, kelima pelajar yang berasal dari Kecamatan Binuang dan Kecamatan Carenang ini diamankan ke Mapolsek.
Kapolsek Carenang, Iptu Saeful Sani membenarkan jika anggotanya berhasil mengamankan kelima pelajar yang kedapatan membawa sajam.
Demi Melek Bencana, BPBD Kota Serang Bangun Kampung Tangguh Bencana di Tiap Kelurahan
Remaja itu diduga kuat hendak melakukan tawuran menjelang sahur.
“Ada 5 pelajar yang berhasil kami amankan. Para pelajar ini diduga akan melakukan tawuran,” katanya saat dikonfirmasi, Minggu (17 Maret 2024).
Saeful menjelaskan, sejumlah senjata tajam yang diamankan berupa 1 buah samurai, 1 buah gergaji besar buatan, 2 buah sarung, dan 1 stik golf.
“Saat ini para pelajar diamankan di mapolsek untuk dilakukan pemeriksaan untuk proses hukum lebih lanjut, berikut barang buktinya,” jelasnya.
Stabilkan Harga, Pemkot Serang Tebar Beras SPHP Bulog 2 Ton di Jumat Berkah
Lebih lanjut, Saeful menerangkan, selain memproses kelimanya, kepolisian juga akan memanggil orangtua serta pihak sekolah agar dapat memberikan pengawasan dan pembinaan.
“Kami berencana akan mengundang orangtua dan kepala sekolah,” terangnya.
Saeful mengimbau kepada orang tua dan masyarakat untuk lebih mengawasi anak-anaknya, utamanya di luar jam sekolah.
“Kami mengimbau kepada orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya agar tidak menjadi korban, terlebih menjadi pelaku tawuran,” himbaunya. (darjat)