CILEGON, DISKOMINFO – Wali Kota Cilegon Helldy Agustian meminta seluruh lurah untuk turut melibatkan masyarakat dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk aedes aegepty penyebab Demam Berdarah Dengue atau DBD.
Permintaan itu disampaikan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian saat Rapat Penanggulangan DBD yang digelar Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon di Aula Setda II Kota Cilegon, Selasa 14 Mei 2024.
Tampak hadir, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin, Sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Para Camat dan Lurah se-Kota Cilegon.
Dalam rapat yang digelar tertutup itu juga dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama dalam Penanggulangan DBD di Kota Cilegon.
“Kami meminta kepada para Lurah untuk turut melibatkan masyarakat dalam penanggulangan DBD dalam program Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan melakukan bersih bersih atau kerja bakti yang akan dilaksanakan setiap Jumat selama 4 minggu (Pekan-red),” kata Wali Kota Cilegon Helldy Agustian sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Selasa 14 Mei 2024.
Menurut Helldy, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon tengah melakukan langkah tindaklanjut atas temuan adanya kasus DBD di Kota Cilegon, seperti di Kecamatan Cibeber, Ciwandan dan Jombang.
“Kerja bakti dilaksanakan mulai tanggal 17 Mei sampai 7 Juni. Kami juga meminta untuk dilaksanakan edukasi mengenai pembersihan sarang nyamuk dan dampak negatif fogging (Pengasapan-red), karena saat ini masyarakat mengetahui solusi dari DBD hanya fogging,” tuturnya.
Dalam hal ini, Helldy menjelaskan bahwa situasi Kota Cilegon masih tergolong aman.
“Situasi untuk Kota Cilegon sendiri masih dalam kondisi belum termasuk wilayah yang dalam keadaan luar biasa. Masih dalam situasi yang aman, namun meski begitu tindakan pencegahan dengan pembersihan sarang nyamuk akan kita laksanakan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Cilegon Ratih Purnamasari mengatakan bahwa pihaknya akan memaksimalkan kerja Kader Pemantau Jentik.
“Dengan adanya kasus DBD di Kota Cilegon kami akan lebih memaksimalkan lagi para Kader Pemantau Jentik disetiap Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) pada kelurahannya,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Ratih juga meminta masyarakat turut andil menjadi Kader Pemantau Jentik disetiap rumahnya masing-masing.
“Untuk penanganan DBD sendiri sebenarnya tergolong mudah. Dengan masyarakat turut andil menjadi Kader Pemantau Jentik untuk rumahnya masing-masing, tentunya salah satunya dengan menjaga kebersihan rumah. Sebab, fogging diakukan jika sudah ada kasus yang memang benar-benar darurat, namun untuk kondisi Cilegon saat ini akan kita mulai dari pemberantasan sarang nyamuk terlebih dahulu,” ungkapnya. (ADV)