BANTENRAYA.CO.ID – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan penelitian terhadap rangka rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sepeda motor Honda.
Penelitian yang dilakukan Kemenhub dan KNKT ini dilakukan sebagai upaya menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait rangka eSAF sepeda motor Honda.
Pasca viralnya rangka motor Honda patah di media sosial, Kemenhub dan KNKT langsung melakukan penelitian rangka eSAF Sepeda motor Honda pada Agustus hingga September 2023.
BACA JUGA: Lebih Mahal dari Emas, Cula Badak Jawa Diburu Harga di Pasar Ilegal Bisa Mencapai 400 Ribu US Dollar
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan jika pihaknya bersama KNKT telah melakukan penelitian rangka eSAF.
“Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini,” kata Hendro Sugiatno dalam keterangan resminya dikutip Bantenraya.co.id, Sabtu 16 September 2023.
Hendro menjelaskan tim peneliti Ditjen Hubdat dan KNKT, PT AHM membuat rangka eSAF dari raw material berupa High Strength Steel (HSS) yang diproses menjadi rangka.
Kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup).
Proses itu dilihat langsung saat proses produksi rangka eSAF di pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang.
“Tim peneliti melihat proses pengendalian kualitas produk mulai tahap incoming material, press, welding dan pelapisan,” ungkap Hendro.
“Item kontrol termasuk dimensi maupun ketebalan dari hasil proses pelapisan telah dilakukan dan telah memenuhi persyaratan standard manufacturing global,” sambungnya.
Hendro menerangkan berdasarkan hasil perhitungan finite element method, dan divalidasi secara pengujian aktual difasilitas milik PT AHM struktur rangka eSAF cukup kuat dan tidak memiliki daerah kritis atau fatigue dengan stress load yang tinggi.
“Tegangan yang terjadi masih jauh di bawah Yield Point (batas elastis) dari material rangka,” terangnya.
Namun, Hendro menegaskan dari penelitian rangka eSAF sepeda motor konsumen ditemukan adanya karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi coating.
“Dan lubang pembuangan bawah yang berpotensi tertutup kotoran sehingga membuat air tersumbat serta berpotensi menyebabkan udara lembab di sekitar rangka dan dapat bersifat korosif,” tegasnya.
Atas temuan itu, Hendro meminta PT AHM melakukan optimalisasi terhadap cara perlindungan rangka dari korosi secara menyeluruh.
“Selanjutnya sebagai langkah nyata bentuk tanggung jawab PT AHM terhadap sepeda motor yang telah berada di konsumen, PT AHM membuka layanan pemeriksaan dan penanganan di bengkel AHASS terdekat,” tandasnya.***