BANTENRAYA.CO.ID – Muhammad Syafiq (6) warga Kampung Koranji, Desa Koranji, Kecamatan Cadasari,
Kabupaten Pandenglang tewas mengenaskan terlindas bus saat membuat konten tolelet di Jalan Raya Serang-Pandeglang, tepatnya Kampung Ciparai, Desa Baros, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Sabtu (1 Februari 2025).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Banten Raya, peristiwa maut yang terjadi pukul 16.40 WIB itu bermula saat korban yang dibonceng oleh kerabatnya AM (16) menggunakan sepeda motor Yamaha Vega mengejar bus berklakson telolet.
Dalam video yang beredar, nampak empat sepeda motor melaju di depan bus Mercedes Benz berwarna biru langit.
Masjid Agung Cilegon Krisis Keuangan Sejak 2019
Sementara itu, AM yang tengah membonceng Muhammad Syafiq asik memainkan handphone sambil merekam bus yang membunyikan klakson tolelet.
Tiba di lokasi kejadian, motor yang ditumpangi bocah asal Cadasari, Pandeglang yang melaju dari arah Pandeglang menuju Serang menabrak tiang Telkom di luar badan jalan sebelah kiri.
Akibatnya, korban terpental ke badan jalan dan terlindas Bus Mercedes Benz yang dikemudikan oleh LH (42) hingga tewas di lokasi kejadian.
Korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit dr Dradjat Prawiranegara sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
Kejati Selidiki BOP Pj Gubernur Al Muktabar
Kasatlantas Polresta Serang Kota AKP Bevan Raga Utama mengatakan, kecelakaan di Jalan Raya Serang-Pandeglang itu disebabkan oleh pengendara motor sambil memaikan hanphone, sehingga kurang konsentrasi saat berkendara.
“Kecelakaan tersebut terjadi kemarin di daerah Baros, ada satu korban jiwa karena mengalami luka berat,” katanya saat dikonfirmasi, Minggu (2 Februari 2025).
Menurut Bevan, sebelum diserahkan pihak keluarga, korban tewas telah dievakuasi ke RSUD dr Dradjat Prawiranegara, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Sedangkan, AM dilarikan ke Klinik Arrahman Baros karena mengalami luka-luka. “Untuk korban luka dibawa ke klinik yang tak jauh dari lokasi,” ujarnya.
PPK Mekar Baru Raih 6 Penghargaan
Saat ini, Bevan menerangkan pihaknya telah mengamankan kendaraan yang terlibat kecelakaan dan membawanya ke kantor Unit Gakkum Laka Lantas untuk penyelidikan lebih lanjut. “Masih kami selidiki,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Bevan meminta kesadaran sopir bus untuk tidak menggunakan klakson telolet, sehingga diharapkan dapat mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas dan memberikan rasa nyaman kepada pengendara lainnya.
“Penggunaan klakson telolet tidak diperkenankan lagi, karena sangat membahayakan ketika di jalan,” tandasnya. (darjat)