Cuaca Buruk Ancam Arus Nataru di Merak-Bakauheni

Cuaca Buruk Ancam Arus Nataru di Merak-Bakauheni
KONFRENSI PERS: Suasana konferensi pers Kakorlantas Polri dan Ditjen Perhubungan Darat memasikan kondisi angkutan Nataru aman, Selasa (8 Desember 2025).

BANTENRAYA.CO.ID – Cuaca buruk atau ekstrem masih akan mengancam laut Selat Sunda.

Kondisi tersebut diprediksi akan mengganggu kelancaran angkutan mudik Natal dan Tahun Baru dari Jawa menuju Sumatera atau sebaliknya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Aan Suhanan menyatakan,

Bacaan Lainnya

berdasarkan paparan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca Desember sampai Januari ini merupakan puncak hujan, lalu muncul bibit-bibit siklon, curah hujan tinggi, gelombang tinggi dan angin.

Kondisi tersebut tidak bisa dihindari, sehingga berbagai contigency plan harus disiapkan, termasuk menunda penyeberangan jika gelombang tinggu muncul.

BACA JUGA : Masyarakat Masih Buang Sampah ke Sungai

“Di penyeberangan Merak ini, karena itu (cuaca buruk) tidak bisa kita hindari, masalah cuaca ini tidak bisa memaksakan kita harus menyebrang atau harus berlayar.

Masalah cuaca ini, kita beberapa waktu yang lalu juga sudah melihat, perhatikan atas bencana yang terjadi di Sumatera,” katanya saat konferensi pers usai rapat koordinasi persiapan arus mudik Libur Nataru di Dermaga Eksekutif Merak, Selasa (9 Desember 2025).

Untuk memperlancar angkutan mudik Nataru, ujar Aan, akan ada sebanyak 4 pelabuhan penyeberangan yang disiapkan melayani warga.

Empat pelabuhan itu yakni Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegara dan satu lagi Pelabuhan Krakatau Bandar Samudera (KBS).

BACA JUGA : EsBalMa Raih Juara 2 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Kota Serang

“Empat pelabuhan disiapkan melayani arus angkutan Nataru. Sebab, diprediksi angkutan Natartu pada 2025-2026 ini akan mengalami peningkatan,” ujarnya.

Disisi lain, jelas Aan, sejumlah titik untuk delaying system juga disiapkan, yakni di rest area kilo meter (KM) 43 A dan KM 68 A ruas tol Tangerang–Merak, lahan PT Munic Line di Cikuasa Atas, dan area parkir Pelabuhan Indah Kiat.

“Jadi pada intinya kita sudah siap SOP, kemudian pengelolaan nanti harus lalu lintas di darat, di penyebrangan, ini sudah kita sinergikan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan, pihaknya sudah mendapat pemaparan dengan stakeholder.

BACA JUGA : Menguatkan Karakter Mahasiswa Calon Pendidik Berakhlak Mulia, Berbangsa dan Bernegara

Dimana, intinya bahwa operasi Nataru sudah dipersiapkan dengan optimal.

“Dengan kolaborasi, dari operasi Nataru ini, kami nanti juga akan survei kembali dengan Pak Dirjen, dengan stakeholder untuk menyusuri jalan tol termasuk juga pelabuhan, termasuk tempat-tempat wisata yang tentunya menjadi objek dari pada pengamanan. ujarnya.

Agus menegaskan, negara harus hadir dalam rangka pengamanan, sehingga masyarakat nanti saat mudik Nataru dan perayaan tahun baru bisa aman.

“Kami pastikan untuk bisa mewujudkan lalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancer,” ucapnya.

BACA JUGA : EsBalMa Raih Juara 2 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Kota Serang

Direktur utama PT ASDP Heru Widodo dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan, ASDP dalam mempermudah penyeberangan akan memberikan diskon 15 persen kepada para pemudik selama periode Nataru.

“Diskon 15 persen dari tarif normal ini berlaku bagi ekaekutif dan reguler.

Dimana angkutan Nataru akan dimulai pada 19 Desember pukul 15.00 WIB hingga 4 Januari 2026 pada pukul 24.00 WIB,” ujarnya.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Kelas I Banteb Kapten Bharto Ari Raharjo menyatakan, dari 44 kapal ada sebanyak 5 kapal rusak dan 17 kapak masa perbaikan.

BACA JUGA : Pemkot Serang Mou Dengan Apjati Buka Peluang Kerja ke Luar Neger Demi Tekan Angka Penggangguran

Dimana, kapal yang masa perbaikan masih akan dipastikan nanti sampai 12 Desember apakah akan layak jalan atau tidak.

“5 kapal tidak bisa beroprasi, 17 kapal masih dalam proses perbaikan sampai 12 Desember nanti.

Belum bisa beroprasi karena masih ada yang dok, ada yabg rusak dan ada yang masih melengkapi pemenuhan persyaratan. Tapi itu masih berproses,” ujarnya.

Ketua Pokja Pelayanan Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Merak Tatang Rusmana mengungkapkan, masih ada potensi gelombang dan cuaca ektrem sampai nanti pada Januari terutama di dasarian 1 atau analisis 10 harian cuaca awal tahun.

BACA JUGA : Masyarakat Masih Buang Sampah ke Sungai

Atas dasar itu, pihaknya masih akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak dalam menyampaikan berbagai prakiraan cuaca, terutama di Selat Sunda sebagai jalur penyeberangan Jawa ke Sumatera.

“Kami berikan update selama sepekan kedepan untuk prakiraan cuaca. Itu nanti akan terus di upadate sebagai bahan infomasi. Kami juga selalu terus bersama dengan stakeholder lainnya berkoordinasi,” ujarnya.

Untuk sekarang, papar Tatang, kondisi gelombang tinggi masih akan terjadi di perairan Selat Sunda bagian selatan yakni di Pandeglang dan Lebak.

“Tiga hari kedepan itu tidak ada peringatan dini di Perairan Merak. Tapi gelombang terjadi di bagian perairan Selatan di Pandeglang dan Lebak,” katanya. (uri)

Pos terkait