Damkar Belum Miliki Armada Pemadam Tangga

12 Damkar
ARMADA: Armada pemadam kebakaran yang ada di Markas Damkar Kota Cilegon, Kamis (8/12).

CILEGON, BANTEN RAYA – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Cilegon belum memiliki armada mobil kebakaran tangga. Padahal, sekarang di Kota Cilegon sudah banyak gedung dan hotel bertingkat, termasuk Gedung Graha Edhi Praja di Pusat Pemerintahan Kota Cilegon.

Kepala Damkar Kota Cilegon Damanhuri mengakui, sampai sekarang pihaknya belum memiliki mobil pemadam kebakaran tangga untuk penanganan kebakaran di gedung bertingkat. Di Cilegon sudah banyak gedung bertingkat.
“Jangkauan alat pemadam kita itu masih terbatas, alat tangga untuk mencapai lantai 6 itu belum bisa. Sekarang ini, hanya 30 sampai 40 meter saja daya semprotnya. Kalau Jakarta itu daya semprotnya 1 kilo, sudah terjangkau dengan mesin tangga jika ada kebakaran. Alangkah baiknya persiapan harus,” katanya, Kamis (8/12).

Daman menjelaskan, pihaknya sudah mengomunikasikan untuk dianggarkan pengadaan mobil damkar tangga. Terlebih saat ini pemadam kebakaran menjadi salah satu pelayanan dasar masyarakat yang harus diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.

“Semoga TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Pak Sekda (Maman Mauludin-red) bisa memperhatikan, dan sudah disampaikan kepada Bapedalitbang juga nantinya akan disampaikan kepada TAPD karena ini pelayanan dasar,” tegasnya.

Daman juga menyatakan, Walikota Cilegon Helldy Agustian dalam acara HUT Pemadam pada Maret 2022 lalu juga menyampaikan agar dipersiapkan dan direncanakan dengan matang.

“Kata Pak Wali (Helldy Agustian-red) pada saat ulang tahun Damkar pada Maret 2022, kita harus sedia payung sebelum hujan. Artinya memang segala sesuatu harus direncanakan dengan baik dan matang, terutama dalam penyediaan alat pemadam kebakaran yang sekarang menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemadaman Pedrosoi Apinto menyampaikan, Kota Cilegon memang butuh mobil pemadam kebakaran tangga. Namun, kata dia, analisanya harus memiliki nilai efektivitas dan efisiensi, karena mobil pemadam tangga harganya cukup besar mencapai puluhan miliar rupiah.

“(Jika dianggarkan untuk pembelian) Nanti perawatannya butuh anggaran. Artinya butuh tidak butuh sebenarnya butuh, namun selama ini masih bisa tertangani dengan armada pemadam yang ada,” ucapnya.

Menurut dia, yang paling terpenting adalah standar proteksi kebakaran yang harus sesuai untuk gedung bertingkat. Saat ini banyak yang masih belum lengkap standarnya.
“Misalnya itu gedung lama dimana instalasinya belum lengkap. Nah ini yang penting agar gedung dan hotel semuanya standar dari proteksi kebakaran,” pungkasnya. (Uri)

Pos terkait