BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Kesehatan alias Dinkes Kota Cilegon memberikan tanggapan serius terhadap kasus gizi buruk yang dialami Imam Subarkah.
Dimana Imam Subarkah, seorang anak berusia 13 tahun yang berdomisili di wilayah Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta menderita gizi buruk dan sekarang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Imam penderita gizi buruk sendiri sekarang kondisinya masih dalam masa pemulihgan kesehatan, terutama dalam hal gizinya.
Anak berusia 13 tahun tersebut, sebenarnya pernah dilakukan perawatan di Jakarta karena retardasi mental, epilepsi, dan sindrom menghirup bensin.
Hal itu, membuat kondisi Imam harus melakukan pengobatan yang berkelanjutan.
Kepala Dinkes Kota Cilegon Ratih Purnamasari menyatakan, Imam telah mendapatkan perawatan sebelumnya pada tahun 2021.
Dan, pada hari Sabtu, 1 Juli 2023, Kepala Puskesmas Purwakarta beserta Camat Purwakarta dan lintas sektor lainnya merujuk Imam ke RSUD Cilegon untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Imam Subarkah pernah dirawat di rumah sakit Jakarta karena mengalami retardasi mental, epilepsi, dan sindrom menghirup bensin,”.
“Sehingga saat ini, kondisinya memerlukan pengobatan yang berkelanjutan terutama untuk penyakit epilepsinya” katanya Rabu 5 Juli 2023.
Lantas, Ratih menekankan pentingnya pola asuh dalam penanganan Imam dan kasus serupa di masa depan.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Kasus Gizi Buruk di Kota Serang Naik
“Keluarga dan orang-orang terdekat di sekitar Imam harus memberikan bantuan dan perhatian khusus terutama dalam jadwal minum obat secara teratur serta menyediakan makanan bergizi seimbang,” ujar Ratih.
Saat ini, imbuh Ratih Imam sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon untuk pemulihan kondisi kesehatan dan gizinya.
“Nanti setelah pemulihan, Dinas Kesehatan akan memberikan sosialisasi kepada keluarga Imam terkait pola asuh yang tepat, termasuk pemberian makanan bergizi seimbang sesuai dengan usianya,”.
“Upaya ini melibatkan berbagai instansi terkait, seperti Dinas Sosial, DP3AP2KB, Dindik, DKPP, Kelurahan, Kecamatan, dan sektor lainnya” tambahnya.
Ratih juga menyoroti pentingnya kesadaran lingkungan, terutama dari keluarga terdekat, dan melaporkan kasus serupa ke Fasilitas Kesehatan.
BACA JUGA: 5 Makanan untuk Anak Diare, Menu Terbaik untuk Tetap Menjaga Asupan Gizi Anak Saat Diare
Pencegahan harus dilakukan sejak dini mulai dari ibu hamil harus memeriksakan kesehatan secara rutin ke Faskes (Puskesmas).
Pemberian makanan yang bergizi seimbang terutama di 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).
Bayi balita rutin di bawa ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi lengkap serta terpantau pertumbuhan dan perkembangannya sehingga kasus gizi buruk dapat dicegah.
“Dinas Kesehatan akan terus melakukan upaya nyata dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Kota Cilegon agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.” Pungkasnya.
Sementara itu, Camat Purwakarta Suadilah menegegaskan, akan melakukan pendampingan terhadap Iman bocah berusia 13 tahun, yang menderita gizi buruk.
BACA JUGA: ART ini Pamer Barang-barang Majikannya di Media Sosial, dari LV sampai ZARA
“Saat ini Imam sekarang sedang dirawat di rumah sakit, ada pihak keluarga yang menunggu, untuk biaya makan yang menunggu,”.
“Sementara ini kami berikan, yang penting kita berupaya untuk mengembalikan fisiknya hingga normal,” katanya.
Ditegaskan Camat, bahwa setelah keluar dari RSUD, dirinya akan berupaya untuk memberikan pengobatan lanjutan, terutama terkait dengan kejiwaannya.
“Kalau setelah dari rumah sakit, kita balikan lagi ke rumah, rasanya masih ada yang kurang, maka dari itu, akan kami dampingi untuk berobat di jakarta,”.
“Karena atas keterangan dari keluarganya bahwa Imam mempunyai kelainan, seperti sering menghirup bau bensin,” tegasnya. ***