SERANG, BANTEN RAYA- Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang membeli bus seharga Rp1,3 miliar dari APBD Kota Serang tahun anggaran 2022.
Kendaraan tersebut akan digunakan untuk keperluan bus wisata Tour Banten Good Bus (Tubagus).
Bus wisata Tubagus itu dilaunching pada Festival Kaibon yang digelar di kawasan Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Senin (12/12/2022).
Simbolisasi launching Bus Wisata Tubagus dilakukan dengan cara menekan tombol sirine oleh Walikota Serang Syafrudin, Wakil Walikota Subadri Ushuludin, Sekretaris Daerah Nanang Saefudin, dan Plt Kepala Disparpora Kota Serang Nursalim.
Nursalim saat diwawancara membenarkan bahwa total harga pembelian bus wisata Tubagus mencapai miliaran rupiah.
“Harga busnya mah pasaran. Kisaran Rp800 juta sampai Rp900 juta, tapi sama modifnya semuanya jadi Rp1,3 miliar, satu unit. Karena bukan murni bus, tapi kan kita sudah modifikasi sedemikian rupa. Ini bus baru,” ujar Nursalim kepada Banten Raya.
Rencananya tahun 2023 Disparpora Kota Serang kembali menganggarkan untuk pembelian bus wisata Tubagus dua unit.
“Kedepan insya Allah nambah. Mudah-mudahan badan anggaran menyetujui. Kita mengajukan dua lagi. Targetnya lima, mungkin enam. Supaya per kecamatan stand by,” katanya.
Nursalim menjelaskan, rencana penambahan bus wisata Tubagus itu karena ada beberapa destinasi wisata yang sudah dipetakan dalam beberapa paket.
“Peta wisata itu yang nanti akan jadi paket bus satu misalnya di paket A. Bus dua di paket B, bus tiga paket C. Nanti kita bagi supaya tidak tabrakan yang satu dengan yang lain,” jelasnya.
Nursalim menerangkan, satu unit bus wisata Tubagus itu rencananya akan digunakan untuk mengantarkan para wisatawan mengunjungi beberapa destinasi wisata yang ada di Kota Serang.
Nursalim merinci rute tur bus wisata Tubagus yang akan dikunjungi itu yakni, Paket A start mulai dari Disparpora ke Polres Serang Kota, kemudian ke Museum berakhir di Banten Lama.
Paket B dari Disparpora menuju wisata pertanian lalu ujungnya ke Banten Lama.
“Paket C dari Disparpora ke Curug, kemudian ke Batu Gede Kecamatan Taktakan, endingnya ke Banten Lama,” terangnya.
Nursalim menegaskan, Bus Wisata Tubagus ini gratis untuk masyarakat umum khususnya warga Kota Serang yang ingin menjajal berkeliling mengunjungi destinasi wisata di Kota Serang.
“Tidak. Kita tidak masang tarif. Yang ada travel. Bahkan mobil bus ini gratis. Siapa pun yang mau pakai asal daftar dulu sopirnya gratis, busnya gratis, bensinnya kami yang mengadakan, kemudian pemandu wisatanya ada dua di bus itu juga gratis semua, kita gaji,” tegas Nursalim.
Bagi warga yang ingin menjajal bus wisata Tubagus bisa mengajukan surat permohonan kepada Disparpora Kota Serang.
“Bikin surat saja ke Disparpora. Nanti kita jadwalkan, karena nanti akan berebut. Rutenya sekarang sementara per Minggu selama tiga kali operasional,” tandas dia.
Terkait Festival Kaibon, Nursalim menegaskan, Festival Kaibon merupakan program inovatif Disparpora Kota Serang.
Festival Kaibon dilaksanakan untuk mempromosikan potensi-potensi seni, budaya, pelaku ekonomi kreatif atau ekraf dan sebagainya yang ada di Kota Serang.
Diharapkan melalui Festival Kaibon, potensi seni, budaya, dan ekraf Kota Serang akan semakin dikenal, bukan hanya di dalam negeri, tapi hingga ke luar negeri.
“Tujuannya untuk mengangkat potensi-potensi seni, budaya, pelaku ekonomi kreatif dan sebagainya yang ada di Kota Serang, sehingga Kota Serang akan terangkat bukan hanya di dalam negeri tapi ke mancanegara,” tegas Nursalim.
Nursalim mencontohkan, belum lama ini pihaknya kedatangan perwakilan kedutaan besar atau Kedubes Amerika Serikat untuk pertukaran budaya dengan Kota Serang.
“Ini adalah langkah awal. Makanya bus ini juga yang kita luncurkan pada kesempatan ini dalam rangka menunjang itu semua,” ucap dia.
Nursalim mengakui bahwa potensi wisata di Kota Serang sangat besar sekali. Hanya saja, kata dia, perda Kepariwisataannya yang harus diperbaiki, terutama retribusi wisata.
Menurut Nursalim, jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata Kota Serang sangat banyak.
“Bukan hanya satu juta sampai tiga juta kunjungan wisatawan tahun ini yang tercatat di Banten Lama. Itu belum termasuk kunjungan wisatawan di destinasi wisata yang lainnya,” katanya.
Bila satu orang wisatawan misalkan memberikan kontribusi Rp1.000 ke kas daerah, maka setahun Rp3 miliar untuk pendapatan asli daerah atau PAD dari pariwisata yang didapatkan.
“Jadi momen ini adalah rangka itu semua. Untuk mengangkat potensi yang ada di Kota Serang yang kayak ini, kalau tidak ditawarkan ke dunia luar tidak akan pernah tau. Jadi kita sendiri yang harus menawarkan kepada mereka,” jelasnya.
Nursalim menuturkan, sedianya Festival Kaibon diadakan selama lima hari, namun karena potensi anggaran tidak memungkinkan, maka Festival Kaibon diadakan hanya dua hari.
“Mudah-mudahan tahun depan akan lebih fit lagi, sehingga bisa lebih dari dua hari,” tuturnya.
Sementara itu, Walikota Serang Syafrudin mengatakan, Festival Kaibon dilaksanan setiap tahun oleh Disparpora Kota Serang.
“Intinya ingin mempromosikan seni, budaya, kemudian wisata, pelaku ekonomi kreatif, dan UMKM Kota Serang,” ujar Syafrudin. (harir)