BANTENRAYA.CO.ID – Tim Pelaksana DRTPM (Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Serang yang diketuai oleh Ayang Armelita Rosalia, S.Pi., M.Si melaksanakan audiensi di PPN Karangantu.
Kegiatan itu guna menyosialisasikan perancangan dan pengembangan Aplikasi Fistographing pada hari Senin, 9 Oktober 2023.
Audiensi dilakukan kepada Staff PPN Karangantu untuk melakukan analisis lanjutan untuk penyesuaian kebutuhan fitur aplikasi dengan fakta di lapangan.
BACA JUGA: Dua Atlet PON 2024 Ikut Meriahkan Turnamen Tenis Meja PTM Baraya Kota Serang
Aplikasi tersebut dibuat untuk meminimalisir permasalahan overfishing dari penangkapan ikan yang tidak terkendali.
“Memang kasus overfishing pada ikan pelagis kecil sudah sangat riskan,” ucap Yoga Hernandia.
“Ciri-ciri laut kita sudah mengalami overfishing dapat dilihat dari hasil tangkapannya yang cenderung mengecil dan daerah tangkapannya semakin jauh,” Ucap Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Bapak Parlinggoman Tampubolon.
BACA JUGA: Fantastis! Oplet Si Doel Punya Rano Karno Ternyata Pernah Ditawar Hingga Miliaran
Selama audiensi, Bapak Parlinggoman menyampaikan bahwa permasalahan ini bisa disebabkan oleh nelayan yang tidak mengetahui musim penangkapan ikan secara benar.
Akibatnya, ikan yang ditangkap cenderung ikan berukuran kecil yang belum matang gonad.
Maka dari itu, tim pelaksana menawarkan inovasi teknologi tepat guna berupa “Aplikasi Fistographing” untuk menerapkan kebijakan KKP mengenai Konsep Ekonomi Biru dan mendukung regulasi yang sudah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur.
BACA JUGA: Nyaleg DPR RI, Mantan Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin Akui Tantangannya Lebih Berat
Sistem aplikasi dirancang menggunakan machine learning yang dapat memprediksi jumlah stok ikan secara real time.
Bentuk prediksi yang akan dihasilkan aplikasi ini yaitu grafik MSY (Maximum Sutainable Yield) sebagai visualisasi dari data hasil tangkapan dan volume produksi.
Sasaran analisis data ikan pada aplikasi ini yaitu data ikan pelagis, karena populasi ikan tersebut rentan mengalami overfishing dan kelangkaan.
Beberapa fitur aplikasi ini diberikan saran dan masukkan agar dalam proses pengembangannya dapat sesuai sasaran ketika digunakan.
BACA JUGA: Di Hadapan Presiden Joko Widodo, Dirut PLN Paparkan Pengembangan Hydropower di Tanah Air
“Dengan menggunakan machine learning sebagai sub disiplin AI, saya merasa aplikasi ini akan sangat membantu dalam pengolahan informasi stok ikan di lautan.” tutur Elfando Mada, Pengawas Perikanan Pertama PPN Karangantu.
Kemudian tim diberikan pengarahan berupa saran mitra kerja sama dan sistematika pengambilan data untuk kelengkapan pengembangan aplikasi.
Audiensi ini berjalan dengan lancar dan PPN Karangantu memberikan respon positif ketika tim DRTPM berkunjung ke lokasi.
RR. Henny Tri menambahkan, “Sistem aplikasi perlu dibuat dengan sistem yang efisien sehingga saat digunakan dapat mudah dipahami oleh pengguna,” katanya.
Dengan adanya audiensi ini, tim pelaksana mampu memperbaiki dan menyeimbangkan urgensi aplikasi dengan kebutuhan sektor perikanan secara nyata di lapangan. ***