BANTENRAYA.CO.ID – Belakangan ini nama Ponpes Al-Zaytun membuat geger banyak kalangan lantaran diduga memilki ajaran yang nyeleneh.
Tak hanya itu saja dugaan aturan nyeleneh juga di soroti ribuan masa.
Bahkan kabar terbarunya Ponpes Al-Zaytun tengah diserang ribuan masa lantaran aturan nyeleneh dan juga ajaran nyelimpang.
Nah bagi kalian yang penasaran tentang Ponpes Al-Zaytun ini bisa simak artikel dibawah ini.
Dilansir Bantenraya.co.id dari berbagai sumber, diketahui jika Ponpes Al-Zaytun memang sedang gencar-gencaranya diburu masyarakat sekitar.
Buruan masyarakat ini juga menyoroti adanya dugaan ajaran agama nyelimpang dan juga aturan nyeleneh.
Makanya tak heran jika masyarakat sekitar memang jelas-jelas memburu Ponpes Al-Zaytun tersebut.
Bahkan sebagian berasar dari masyarakat sekitar merasakan geram tentang kabar tersebut.
Namun disisi lain untuk kondisi Ponpes Al-Zaytun pada hari ini sedang diserbu masa yang merasa geram tentang hal tersebut.
BACA JUGA : Alasan Lionel Messi Tidak Jadi Datang ke Indonesia yang Bikin Fans Patah Hati
Hal ini juga dibenarkan oleh Kapolres Indramayu, Jawa Barat AKBP Fahri Sirega yang menuturkan, jika kondisi hari ini telah terjadinya ribuan masa datang ke Ponpes Al-Zaytun
“Aksi unjuk rasa atau menyampaikan pendapat di muka umum diharapkan sesuai dengan aturan berlaku ya. Dan kami dari Polres Indramayu Insyaallah sudah melakukan persiapan dengan baik untuk melakukan pengamanan kegiatan tersebut,” ujarnya
“Personel akan kami persiapkan apabila nanti ada informasi pasti terkait jumlah massa,” imbuhnya.
BACA JUGA: Rekomendasi 3 Tempat Wisata Kuliner di Malang yang Lagi Populer dan Enak, Wajib untuk Dikunjungi
Kronologi bermula dari sepucuk surat kepungan masa.
Bermula dari sebuah surat tertulis dari Forum Indramayu Menggugat (FIM) menginformasikan rencana aksi unjuk rasa, di mana Mahad Al Zaytun disebutkan akan dikepung 3.000 orang dan didesak segera ditutup.
Surat tertulis tersebut sudah beredar di media sosial, dengan sejumlah nama menjadi koordinasi dari aksi unjuk rasa tersebut.
Selain surat tertulis juga terdapat famplet yang beredar di kalangan awak media, terkait tuntutan dari Forum Indramayu Menggugat.
BACA JUGA : Sederet Prestasi Muhamad Gempa Awaljon Putra Hingga Prihal Istri Simpanan yang Janggal
Salah satunya adalah mengusut tuntas dugaan ajaran sesat di Mahad Al Zaytun dengan melibatkan Majelis Ulama Indonesia dan Kementerian Agama (Kemenag).
Tuntutan lainnya adalah desakan untuk mengusut dugaan tindak pidana pemerkosaan terhadap seorang wanita bernama Kartinih yang berasal dari Indramayu.
Berikutnya adalah tuntutan terkait pembuatan dermaga khusus oleh Mahad Al Zaytun melalui PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana, di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur.
BACA JUGA : Dewa United Terima Tantangan Persib Bandung, Ramuan Baru 2 Pelatih Asing Jelang Musim Baru Liga 1
Juga desakan untuk menghentikan pembangunan jalan khusus di Desa Lanyod Wanguk yang terhubung dengan Mahad Al Zaytun.
“Tegakkan UUPA tentang kepemilikan tanah dan tindak pidana penguasaan tanah,” demikian tertulis pada surat tersebut.
Adapun alasan melaksanakan aksi unjuk rasa tersebut, FIM menyatakan berusaha merespons terkait banyaknya kontroversi sejak berdirinya Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu.
BACA JUGA : Segini Harga Rata-rata Hewan Kurban 2023, Paling Murah Hanya…
Kelompok FIM menduga, ajaran di Al Zaytun menyimpang dari Islam dan diduga ada kasus lainnya yang membuat resah masyarakat Indramayu.
“Kami Forum Indramayu Menggugat akan melaksanakan aksi damai,” tulisnya.***








