BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) mengandeng Rumah Sakit Budi Asih, Kota Serang untuk meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk).
Dengan digandengnya RS Budi Asih tersebut maka sudah ada lima rumah sakit yang bekerja sama dengan Disdukcapil untuk meningkatkan pelayanan adminduk.
Kelima rumah sakit tersebut yakni, RS Kurnia di Kecamatan Kramatwatu, Rumah Sakit dr Drajat Prawiranegara (RSDP), RS Hermina di Kecamatan Ciruas, RS Grasia Legok Kota Serang, dan terbaru RS Budi Asih Kota Serang.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Serang Abdullah mengatakan, tujuan kerjasama dengan RS Budi Asih untuk meningkatkan cakupan kepemilikan kartu keluarga (KK), akta kelahiran dan kartu identitas anak (KIA) serta meniningkatkan cakupan kepemilikan akta kematian.
BACA JUGA: Warga Desa Jayasari Tuntut Keadilan, Minta Perusahaan Tambang Bertanggungjawab
“Perlu kami informasikan untuk dokumen kependudukan seperti KK dan akta kelahiran sudah dalam bentuk PDF dan dapat dicetak sendiri dengan kertas HVS 80 gram ukuran A4 warna putih, sehingga dokumen ini dapat langsung diterima oleh masyarakat dengan cara dikirim melalui e-mail atau WA (whatshapp),” ujarnya di aula RS Budi Asi, Senin 2 Oktober 2023.
Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan (PDIP) Disdukcapil Kabupaten Serang Hani Finola mengatakan, kerja sama dengan rumah sakit dalam upaya mencapai target nasional dan rencana strategis (renstra) Disdukcapil meliputi cakupan kepemilikan akta kelahiran 98 persen, penerbitan KIA 50 persen, buku pokok pemakaman sebanyak 245 desa.
“Kerja sama juga untuk meningkatkan cakupan pelayanan akta kematian 100 persen di Kabupaten Serang,” kata Hani.
Ia mengungkapkan, capaian layanan adminduk sampai dengan saat ini untuk akta kelahiran usia 0-18 tahun sebesar 94,63 persen, KIA usia 0-17 tahun sebesar 44,21 persen, akta kematian sebanyak 13.106. “Capaian desa yang telah memiliki buku pokok pemakaman 145 desa,” paparnya.
BACA JUGA: Lakukan Penambangan Tanpa Izin, Dua Bos Tambang di Kabupaten Lebak Jadi Tersangka
Direktur RS Budi Asih Serang Tajus Ibrahim berharap RS Budi Asih bisa mendukung program pemerintah untuk mencegah terjadinya data yang tumpang tindih.
“Angka kelahiran di Budi Asih hanya sekitar 30 sampai 50 setiap bulannya. Untuk angka kematian tidak tinggi, kada sebulan tidak ada,” tuturnya.*