BANTENRAYA.CO.ID – Harga telur di Rangkasbitung naik Rp 30.500 perkilogram. Diduga pemicu kenaikan karena mahalnya harga pakan ayam petelur. Kenaikan harga telur di Rangkasbitung sudah terjadi semenjak empat hari lalu. Hal tersebut disampaikan oleh pengusaha telur di Rangkasbitung, Rusdi saat ditemui di lapak jualannya, Kamis 18 Mei 2023.
Berdasarkan pantauan Bantenraya.co.id, mayoritas para pedagang telur di Rangkasbitung menjual telur dengan harga Rp 30.500 perkilogram.
Ia mengatakan, kenaikan sudah mulai sejak empat hari lalu dengan kenaikan yang cukup signifikan. Awal naik harga telur perkilogram Rp 27 ribu kemudian naik 28.500 setelah itu, naik kembali pada hari ini Rp 30.500.
“Udah naik dari empat hari lalu, kayanya sih gegara pakan ayam petelur mahal, tapi saya belum tau pasti apa sebenarnya penyebab kenaikan harga telur,” kata dia kepada Bantenraya.co.id.
BACA JUGA : Kecewa Atas Lemahnya Pengawalan Terhadap Proporsi APBD, Puluhan Mahasiswa Demo Kejari Lebak
Rusdi mengaku, akibat kenaikan tersebut dirinya harus mengurangi pembelian telur yang akan di jual kembali. Biasanya, ia membeli telur sebanyak 20 kilogram ke distributor. Namun karena ada kenaikan dirinya hanya mampu membeli 10 kilogram telur untuk di jual kembali.
“Biasanya saya beli 20 kilogram telur, tapi karena sekarang ada kenaikan saya hanya mampu membeli 10 kilogram telur,” ujarnya.
Selain itu, Kata Rusdi, para pembeli banyak yang mengeluh lantaran harga telur naik secara tiba-tiba. Akibatnya, pelanggan mayoritas mengurangi jumlah pembelian.
“Banyak yang mengeluh sih kalau pembeli. Apalagi, banyak para pembeli yang mengurangi jumlah pembelian, tadinya suka beli satu kilogram, sekarang mah pada setengah kilogram,” tandas pria yang ramah itu.
BACA JUGA : Edarkan 5 Jenis Rokok Ilegal, Pelaku Ditangkap Intel Kodim Lebak
Rusdi berharap, harga telur bisa kembali normal karena kenaikan harga telur omzet penjualan menjadi berkurang.
“Saya harap sih kembali normal, soalnya omzet dari penjualan telur berkurang, perhari sebelum turun itu, suka dapat Rp 3 juta, tapi sekarang Rp 1,5 juta aja, jauh banget,” pungkasnya.
Sementara itu, Pembeli, Mutiah sangat mengeluh atas kenaikan harga telur karena harus merogoh kocek lebih untuk mendapatkan satu kilogram telur.
“Ya ngeluh, soalnya kan harus ngeluarin uang lebih buat beli telur, kalau enggk beli sayang, udah tau sendiri telur kan sudah menjadi kebutuhan pokok,” tutur Mutiah.***