CILEGON, BANTENRAYA.CO.ID – Lomba inovasi kelurahan tingkat Kota Cilegon 2023 telah melahirkan lurah-lurah yang kreatif dan inovatif.
Salah satunya Lurah Ketileng Hilman Setiaji, yang banyak membuat inovasi, diantaranya Sentra Usaha UMKM Kelurahan Ketileng atau Suket.
Kemudian, Pelayanan Keliling (Yanling) Jemput Bola Warga Manula, yakni Program Kendaraan Siaga Sehat 24 Jam; pemberian kain kafan gratis kepada warga yang meninggal dunia; kantin kejujuran di SDN Ketileng 1; dan perpustakaan mandiri Kelurahan Ketileng.
Selain itu, program Bina Keluarga Remaja (BKR) yang melibatkan perajin kerajinan tangan, manik-manik, dan kalung kehormatan; Serta Program Bina Keluarga Lansia (BKL), yakni Pengemasan Produk Sartika Barka, dan pelayanan antar dokumen kependudukan.
Kelurahan Ketileng pun akhirnya meraih Juara I Lomba Kelurahan Tingkat Kota Cilegon 2023.
Juara II diraih Kelurahan Purwakarta, Kecamatan Purwakarta dan Juara III diraih Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan.
Kedua lurah juga memiliki berbagai inovasi program pelayanan di kelurahannya.
Wali Kota Helldy Agustian mendorong semua Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat di Kota Cilegon untuk terus berinovasi.
“Saya mengajak seluruh ASN di Kota Cilegon untuk terus melahirkan kreasi dan inovasi yang luar biasa, jangan puas dengan hal-hal biasa saja,” katanya.
Helldy menjelaskan, Kota Cilegon awalnya dianggap kurang inovatif.
Oleh karena itu, kata Helldy, saat dirinya menjabat walikota banyak membuat inovasi, yang dibuktikan penghargaan tingkat nasional.
“Penghargaan Lencana Satya Bhakti Inovasi Desa dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI kami terima di Lampung kemarin,” tegasnya.
Helldy juga menekankan bahwa Kota Cilegon telah menjadi daerah percontohan nasional dalam berbagai inovasi, seperti pengelolaan sampah menjadi bahan bakar pendamping batu bara.
Kata Helldy, banyak kabupaten/kota, termasuk DKI Jakarta sebagai ibu kota Indonesia datang ke Kota Cilegon untuk belajar mengenai inovasi tersebut.
Selain itu, program Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) Kota Cilegon juga menjadi percontohan nasional.
“Diperkirakan akan banyak daerah lain yang akan belajar dari Kota Cilegon,” ujarnya.
Lurah Ketileng Hilman Setiaji menjelaskan, Program Suket telah merangkul sebanyak 20 UMKM, dan setiap harinya menjadi tempat nongkrong anak-anak muda.
Selain itu, tempatnya yang dikonsep mirip kafe itu digunakan untuk momen acara besar.
Hilman menyatakan, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan semua pihak dalam menciptakan inovasi untuk pelayanan lebih baik.
Hal itu sebagaimana yang diarahkan walikota yang minta ASN dan pejabat harus terus berinovasi tanpa adanya dukungan APBD.
“Itu harus menjadi pegangan, jika kami terus mengembangkan inovasi tanpa adanya APBD, melainkan melibatkan masyarakat dan pemangku kewenangan lainnya,” ucapnya.
Menurut Hilman, hadiah yang diterima dalam bentuk program itu nantinya akan difokuskan dalam pengembangan inovasi yang sudah ada.
“Alhamdulilah ada anggaran Rp200 juta dalam bentuk program. Ini nanti akan diperbanyak guna pemberdayaan ekonomi, sosial dan budaya juga,” ucapnya. (Info Grafis / Diskominfo Cilegon)