BANTENRAYA.CO.ID – Adab dan tradisi pada Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran di Indonesia adalah bertamu ke rumah tetangga sekitar untuk saling mengunjungi karib dan kerabat, kolega kerja, serta bermaaf-maafan atas kesalahan di masa silam.
Dalam Islam, ada adab yang mengatur tata cara bertamu yang benar saat hendak mengunjungi keluarga dan kerabat.
Tujuan bertamu adalah menjalin silaturahmi yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW, untuk bertamu juga pastinya kita harus mempunyai adab yang sopan agar di nilai baik bagi orang yang menerimanya.
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
BACA JUGA: Mengutip Sejarah Tentang Terbentuknya TNI Angkatan Udara, Simak Peristiwanya!
“Barangsiapa ingin dilapangkan pintu rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi,” (H.R. Bukhari)
Ketika halal bihalal ke rumah keluarga atau kerabat kamu dapat menerapkan adab bertamu sesuai anjuran Rasulullah SAW.
Tujuannya untuk kenyamanan kedua belah pihak, baik itu tamu atau tuan rumah.
Berikut adab mengenai bertamu saat Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW.
BACA JUGA: Diskon Mudik 2023! KAI Berikan 31.300 Tiket Kereta Promo, Simak Syarat dan Ketentuannya di Sini
1. Menguncapkan salam
Ketika sampai di rumah yang dikunjungi, seseorang yang hendak bertamu dianjurkan mengucapkan salam kepada tuan rumah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 27:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya, yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat.” (QS. An-Nur [24]: 27).
Hal ini dilakukan agar lebih sopan ketika kita bertamu, juga untuk menghargai sesama muslim.
2. Meminta izin masuk
Setelah salamnya dijawab, maka tamu harus bertanya terlebih dahulu, apakah ia diizinkan untuk masuk.
Meminta izin adalah hal penting sebelum masuk ke kediaman tuan rumah, Bisa jadi tuan rumah sedang istirahat, tidak ingin diganggu, dan sebagainya.
Dengan meminta izin, tamu memberi kesempatan bagi tuan rumah untuk berbenah diri sehingga siap menyambut tamu tersebut.
BACA JUGA: Cuci Gudang!!! 4 HP Paling Murah di Lazada Cocok Pake Duit THR
3. Jika tidak diizinkan, tamu sebaiknya pulang
Jika tamu sudah mengucapkan salam sebanyak tiga kali dan tidak ada jawaban, atau sudah meminta izin lalu tuan rumah sedang tidak berkenan, maka tamu harus mengurungkan niatnya bertamu.
Jangan sampai tamu memaksa untuk bertandang sedang tuan rumah tidak bersedia atas kedatangan tamu tersebut.
Selain itu, tidak usah tersinggung atau merasa diabaikan karena memang sudah hak tuan rumah untuk menolak tamu.
BACA JUGA: HMI Pandeglang Kecam Dugaan Penculikan Mahasiswi UIN SMH Banten, Tindak Terduga Pelaku dengan Pasal
Allah SWT berfirman dalam surah An-Nur ayat 28 sebagai berikut:
“Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapatkan izin, dan jika dikatakan kepadamu: ‘Kembalilah!’, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah SWT Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: An-Nur [24]:28).
4.Berdiri tidak menghadap pintu masuk
Saat mengetuk pintu sambil mengucapkan salam, berdirilah di samping atau membelakangi pintu.
BACA JUGA: Buruan Gunakan!!!Kode Voucher Shopee Hari Ini Senin 10 April 2023 Janji Bikin Bahagia Harimu
Tamu yang menghadap pintu masuk, apalagi sampai mengintip-intip ke dalam rumah termasuk perilaku lancang dan tidak sopan.
Larangan ini tergambar dalam hadis yang diriwayatkan Sa’ad RA, ia berkata:
”Seseorang berdiri di depan pintu Rasulullah SAW sambil menghadap ke dalam rumah, ia bermaksud minta izin. Kemudian Rasulullah bersabda,’Seharusnya kamu begini begitu [tidak menghadap ke depan pintu]. Sesungguhnya disunahkan meminta izin dan menjaga pandangan.” (H.R. Abu Dawud)
5. Jika ingin menginap, menginap tidak boleh lebih dari tiga hari
BACA JUGA: 10 Perpaduan Ootd Cewe Bumi Yang Bikin keliatan Elegant
Jika tamu hendak menginap, maka ia tidak boleh lebih dari tiga hari, batasan tiga hari itu agar tidak menyulitkan tuan rumah untuk harus melayani tamunya terus-menerus.
Bagaimanapun juga, tuan rumah membutuhkan privasi dan urusannya yang harus ia kerjakan.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:
BACA JUGA: Lirik Lagu Perahu Kertas oleh Maudy Ayunda yang di Cover Tulus Trending di Youtube
“Jamuan hak tamu berjangka waktu tiga hari. Lebih dari itu, jamuan adalah sedekah. Tidak boleh bagi tamu untuk menginap di suatu rumah hingga ia menyusahkannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
6. Meminta Izin Sebelum Makan
Sebelum menyantap makanan yang terhidang, seorang tamu harus meminta persetujuan terlebih dahulu pada tuan rumah untuk menyantap makanan.
Selain itu, dilarang melihat-lihat ke tempat keluarnya perempuan atau melirik kanan kiri pada wajah orang yang sedang makan.
BACA JUGA: 67 PJU JLS Cilegon Menuju Pabuhan Ciwandan Diperbaiki, Dijamin Buat Terang Jalur Mudik Lebaran 2023
Kamu juga tidak boleh menolak tempat duduk yang telah disediakan oleh tuan rumah dalam penerapan adab bertamu ini.
7. Membawa Hadiah dan Tidak Memberatkan Tuan Rumah
Untuk menunjukkan kasih sayang dan mempererat jalinan silaturrahmi, anda dianjurkan untuk membawa hadiah untuk tuan rumah.
Seperti sabda Nabi Muhammad SAW:
BACA JUGA: Diskon Mudik 2023! KAI Berikan 31.300 Tiket Kereta Promo, Simak Syarat dan Ketentuannya di Sini
“Berilah hadiah di antara kalian! Niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari)
Selain itu, anda sudah seharunya peka dan tidak memberatkan dalam adab bertamu, jangan sampai karena anda terlalu lama bertamu malah membuat tuan rumah menjadi berat dan merasa tidak enak.
Seperti firman Allah SWT : “Bila kamu selesai makan, keluarlah!” (Qs. Al Ahzab: 53)
Beginilah adab seorang muslim ketika hendak bertamu dirumah keluarga atau kerabat.***