Kemarau Panjang, Umat Islam Diimbau Gelar Shalat Istisqa, Berikut Tata Cara Shalat Istisqa

pray 7299513 1280
Ilustrasi Shalat Idul Fitri (Pixabay/ derudyarra)

BANTENRAYA.CO.ID – Kemarau panjang dampak El-Nino saat ini tengah melanda Indonesia.

Curah hujan masih sangat rendah menyebabkan kekeringan di sebagian besar wilayah Indonesia.

Untuk meminta hujan kepada Allah SWT, masyarakat dapat melaksanakan Salat Istisqa.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Masa Tinggal Jemaah Haji Selama Menunaikan Ibadah Haji di Makkah Bakal Diperpendek

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bencana kekeringan diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober, bahkan ada kemungkinan sampai akhir tahun.

Kementerian Agama mengimbau umat Islam untuk melaksanakan salat Istisqa atau salat meminta hujan.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengimbau, umat muslim melaksanakan salat Istisqa.

BACA JUGA : Sebelum Pelunasan, Jemaah Haji Wajib Berangkat ke Kota Makkah 2024 Harus Patuhi Istithaah Kesehatan

“Ini bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT, memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin,” katanya.

Dikutip Bantenraya.co.id dari kemenag.go.id, Minggu 17 September 2023, sesuai dengan namanya, al-istisqa ialah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya).

Para ulama Fiqh mendefinisikan Salat Istisqa’ sebagai salat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.

BACA JUGA : KKM 38 Uniba Hidupkan Kembali Madrasah Al-Muhajirin yang Telah Lama Tidak Beroperasi

Salat Istisqa’ pernah dilakukan pada zaman Rasulullah Saw. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. disebutkan :

“Nabi Muhammad SAW keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rekaat bersama kita tanpa azdan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya. (HR. Imam Ahmad)

Berkenaan dengan hadis tersebut, berikut tata cara Salat Istisqa :

1. Pelaksanaan Salat Istisqa’ sama dengan Salat Idulfitri/Iduladha. Sesudah Takbiratul Ihram, melakukan takbir 7 kali pada rakaat pertama, dan 5 kali takbir pada rakaat kedua. Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan lainnya, lalu rukuk, sujud hingga duduk tahiyyat kemudian salam.

2. Khatib menyampaikan khotbah sama seperti khotbah Idulfitri/Iduladha. Khotbah dianjurkan mengajak umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang. ***

Pos terkait