Ketika Pj Gubernur Banten Al Muktabar Tebar Pesona

Pj Gubernur Banten Al Muktabar mendistribusikan air bersih warga terdampak kekeringan.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mendistribusikan air bersih

BANTENRAYA.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar dalam beberapa moment kerap bertingkah nyentrik, di luar kebiasaan seorang pejabat daerah. Al Muktabar, misalnya, pernah membagikan langsung air bersih kepada warga Tanara dengan mengisi wadah air milik warga. Dialah yang mengalirkan air bersih melalui selang besar ke wadah tersebut.

Al Muktabar pada suatu momen juga pernah bermain salah satu alat drum band saat para pemainnya masih bermain alat musik tersebut. Atau Al Muktabar kedapatan menyuapi tukang ojek online (ojol) dengan tangannya sendiri. Tingkat nyentrik dan tak biasa ini diketahui tidak pernah terjadi saat Al Muktabar sebelum menjabat sebagai Pj Gubernur Banten.

Pengamat politik dari Universitas Serang Raya (Unsera) Ahmad Sururi menilai, dengan tingkat polah yang ditunjukkan oleh Al Muktabar menunjukkan bahwa dia sedang mencari perhatian publik. Dengan kekuasaan yang dimilikinya saat ini sebagai kepala daerah, Al Muktabar sedang mencari perhatian (caper).

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: ASN Kota Serang Harus Amalkan Pancasila

“Pj Gubernur dalam relasi sosial politiknya seringkali ingin menjadi pusat perhatian publik. Pj Gubernur ini sedang caper yah,” kata Sururi, Senin, 2 Oktober 2023.

Sururi mengungkapkan, adalah hal yang wajar saja bagi Al Muktabar bila ingin menampilkan pola komunikasi dan sikap dekat dengan publik (masyarakat). Akan tetapi, dalam konteks posisinya saat ini menurutnya menjadi tidak relevan karena posisi Al Muktabar saat ini masih sebagai Sekda Provinsi Banten definitif.

“Dengan menunjukkan Pak Al dekat dengan publik, maka akan memunculkan beragam tafsir dan persepsi,” katanya.

Salah satu persepsi yang akan ditangkap publik, yaitu bahwa Al Muktabar ingin maju sebagai calon kepala daerah/ wakil kepala daerah. Karena itu menurutnya akan lebih tepat apabila Al Muktabar mencitrakan dirinya yang dekat dengan ASN di lingkungan kerjanya dibandingkan dengan dekat dengan masyarakat.

“Lebih pas jika branding-nya dengan ASN Provinsi Banten ketika bekerja atau memberikan arahan, karena sejatinya Pak Al masih Sekda definitif,” ujarnya.

Sururi juga mengomentari banyaknya atribut bergambar wajah dan gambar diri Al Muktabar di aneka media promosi yang dibuat pemerintah, mulai dari spanduk, baligo, hingga reklame. Hal ini menurutnya menunjukkan relasi kuasa dan konsep diri Al Muktabar yang sebenarnya.

“Pj Gubernur seperti sedang menunjukkan bahwa secara eksisting, dia adalah pejabat berkuasa. Relasi kuasa Pj ditunjukkan melalui sikap, pola komunikasi (gestur) ke publik dan identitas baliho,” katanya.

BACA JUGA: Warga Desa Jayasari Tuntut Keadilan, Minta Perusahaan Tambang Bertanggungjawab

Apakah ini menunjukkan hasrat politik Al Muktabar? Sururi tidak menampik kemungkinan itu. “Iya, dan beliau membangunnya melalui branding (pencitraan) ke publik. Dalam beberapa kesempatan, seperti acara parpol misalnya, Pj Gubernur sudah melakukan hal tersebut,” ujarnya.

Pengamat Politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Ikhsan Ahmad pun melihat fenomena serupa dengan Sururi. Menurutnya, sebenarnya akan sangat menggembirakan hati masyarakat apabila ada pemimpin yang dekat dan mau menyempatkan diri berada di tengah-tengah masyarakatnya. Sayangnya, pemimpin seperti itu harus memiliki indikator-indikator psikologis dan aspek leadership yang konsisten, intens, dan solutif atas masalah masyarakat di tengah kebutuhan elektoral yang ambisius dalam sistem politik yang pragmatis.

“Dan ukuran itu belum signifikan dalam kepemimpinan Pak Al sebagai Pj Gubernur Banten ketika harus disandingkan dengan berbagai persoalan masyarakat lainnya,” katanya.

Dia mencontohkan ada keengganan pada diri Al Muktabar untuk menyapa dan mendatangi kegelisahan para calon pengawas sekolah yang merasa dizalimi oleh Pj Gubernur Banten sendiri. Pertanyaannya, beranikah Al Muktabar menyapa dan bercanda dengan para calon pengawas sekolah ini?

BACA JUGA: Lakukan Penambangan Tanpa Izin, Dua Bos Tambang di Kabupaten Lebak Jadi Tersangka

“Datang pun tidak berani,” kata Ikhsan.

Ikhsan juga menyangsikan Al Muktabar akan bisa bersikap yang sama terhadap anak stunting, masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem, termasuk para honorer yang gelisah puluhan tahun.

“Saya khawatir hal ini hanya menjadi kegenitan elektoral yang harus dijalankan di panggung depan politik,” ujarnya. *

Pos terkait