BANTENRAYA.CO.ID – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cilegon Rahmat Bagja menegaskan jika penyelenggara harus berhati-hati.
Rahmat Bagja mengingatkan, salah satunya harus mampu menjaga diri untuk tidak berfoto dan mengekspresikan gestur saat bertemu politisi.
Menurut Rahmat Bagja, foto dengan gestur menunjukan jari tangan atau sebagainya juga nanti itu dianggap akan ada keberpihakan.
Untuk itu, penyelenggara termasuk pengawasan jangan sampai malah karena hal sepela malah bisa berurusan dengan kode etik.
Rahmat Bagja menjelaskan, ditengah tahapa pemilu yang padat, pengawas harus tetap fokus dan juga jangan sampai lengah.
Termasuk salah satunya, jangan sampai terlalu banyak foto sehingga membuat gestur dianggap dukungan dan lainnya.
“Jadi harus hati-hari yah foto dengan politikus datau juga tokoh partai dan lainnya,” katanya, Jumat 5 Mei 2023
“Apalagi jika ada gestur yang dianggap dukungan,” jelasnya dalam acara sosialisasi pengawasan partisipatif di kantor Bawaslu Kota Cilegon Jalan Pangeran Jayakarta.
BACA JUGA: Partai Demokrat Banten Kesulitan Cari Caleg Perempuan, Ternyata Ini Penyebabnya
Rahmat menegaskan, pihaknya berharap dalam pengawasan yang dilakukan berjalan dengan baik, tidak boleh nantinya ada keberpihakan dan tidak adil dalam melakukan pengawasan Pemilu 2024.
“Kami menegaskan, asas kesetaraan dan keadilan dalam pengawasan, termasuk tentu saja mengedepankan pengawasan partisipatif kepada peserta pemilu,” jelasnya.
Rahmat menyampaikan, pihaknya juga berharap kesekretariatan yang sudah ada di dalam Pemilu bisa bedaya dukung dalam memberikan pelayanan administrasi dan kebutuhan pengawasan.
“Tidak hanya penyelenggara hingga tingkat bawah saja. Tapi sekretariat juga sama harus berdaya dukung sehingga semuanya bisa dilakukan secara lancar,” imbuhnya.
BACA JUGA: KPU Banten Tetapkan Daftar Pemilih Sementara Pemilu 2024, Ada 8.884.688 Suara Siap Diperebutkan
Hal senada disampaikan, Komisioner Bawaslu Kota Cilegon Urip HAryantoni, jika pihaknya akan terus juga memberikan pembinaan kepada pengawas hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.
“Kami senantiasa terus mengingatkan. Sebab, ini nanti akan menjadi tantangan bersama kedepan dimana Pemilu sekarang sudah dalam tahapan pencalonan,” ujarnya.
Urip menyatakan, pihaknya juga berharap bisa terus mendapatkan motivasi dari Bawaslu Pusat, sehingga penyelenggaraan pengawasan bisa berjalan dengan baik.
Terlebih tentu saja soal berbagai norma yang kadang terlihat kecil tapi akan berdampak besar dalam hal pengawasan.
“Kami juga kedepankan pendekatan pencegahan dalam proses pengawasan,” katanya.
“Misalnya tadi agar kami penyelenggara tidak asal foto dengan peserta pemilu. Sebab, itu nanti bisa menimbulkan tafsir keberpihakan dan lainya,” ujarnya.
Hal sama disampaikan Komisioner Bawaslu Lainnya Suryadi, jika pihaknya akan terus melakukan penagwasan melakat.
Bahkan, beberapa diantaranya hasil termuan dilapangan langsung diberikan rekomendasi kepada penyelengara dilevelnya.
“Kemarin banyak stiker coklit yang belum terpasang. Kami langsung rekomendasi untuk dipasanga,” ucapnya.
“Lalu ada juga soal belum masuk daftar pemilih. Kami sampaikan juga dan langsung dimasukan,” pungkasnya. ***