Ketum Airlangga Hartarto Dianggap Tidak Bisa Naikan Elektabilitas Partai, Sejumlah Senior dan Organ Pendiri Golkar Dukung Munaslub

Partai Golkar
Usai diperiksa Kejaksaan Agung, isu Munaslub makin kencang. (Youtube Golkar)

BANTENRAYA.CO.ID – Organisasi Pendiri dan para senior Golkar meminta Airlangga Hartarto untuk mundur dari posisi Ketua Umum atau Ketum DPP Golkar.

Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto dinilai tidak mampu menjaga dan mempertahankan suara Golkar.

Termasuk arah Partai Golkar dalam Pilpres di Pemilu 2024 juga tidak jelas dibawa Airlangga.

Bacaan Lainnya

Para Organisasi Pendiri Golkar yang mendoronga adanya Munaslub yakni seperti Kosgoro 1957, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI).

BACA JUGA: Hasil Survei LSI: PDI Perjuangan Masih Perkasa, PKS Mengejutkan dengan Menyalip Golkar

Isu adanya Munaslub bergulir usai adanya pertemuan Dewan Pakar Partai Golkar pada Minggu 9 Juli 2023 lalu.

Dimana, sebagian senior dan organisasi pendiri Partai Golkar mendukung langkah strategis untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketum DPP Partai Golkar.

Dikutip BantenRaya.Co.Id dari berbagai sumber pada Kamis 13 Juli 2023, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Soksi Lawrence TP Siburian menyatakan, jika Airlangga bisa fokus untuk menjadi menteri.

Namun, untuk Golkar harus diserahkan kepada yang mampu meningkatkan suara dan mempertahankan suara 14 persen pada Pemilu sebelumnya.

BACA JUGA: Polemik Berlanjut? Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Pastikan Tak Ada Pelengseran Airlangga Sebagai Ketum DPP, Tapi Tetap Desak Soal Ini

“Partai Golkar harus diserahkan kepada orang yang mampu mempertahankan dan meningkatkan suara dari 14 persen, sehingga naik,” katanya.

Meski, papar Lawrence, ada poros baru yakni Partai Golkar dan PAN yang mengusung Airlangga Hartarto sebagaimana amanat Rapat Pleno Dewan Pakar Partai Golkar.

Namun, hal itu akan menjadi sia-sia karena elektabilitas Airlangga Hartarto hanya 1 persen dan pasti kalah dalam Pilpres 2024.

“Tidak ada orang yang mau ikut Pilpres untuk kalah. Sebab, itu juga nanti akan berimbas pada Partai Golkar di Pemilihan Legislatif,” ucapnya.

BACA JUGA: Partai Golkar Diterpa Isu Tak Sedap: Dewan Pakar Bakal Kudeta Airlangga Hartarto Lewat Munaslub, Ini Alasannya

Dalam berbagai survei, jelas Lawrence, Golkar akan turun di posisi 4 an 5. Ini menurunakn posisi sebagai partai besar.

“Kalau Pak Airlangga beralasan tidak ada Munaslub karena masih ada waktu dan akan diumumkan pada Agustus. Semua omong kosong itu, sudah tidak mungkin lagi,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Airlangga Hartarto mengatakan, tidak ada rencana Munaslub, dengan agenda menentukan figur baru sebagai calon presiden dan wakil.

“Tidak ada, agendanya bukan itu,” bantahnya.

Ia menegaskan Golkar masih solid, dan menyatakan jika pertemuan dewan pakar pada Minggu malam bukan forum pengambilan keputusan.

“Forum tertinggi Rakernas (rapat kerja nasional, Rapim (rapat pimpinan) dan Munas (Musyawarah nasional,” katanya sebagai pengambilan mekanisme pengambilan keputusan.

Airlangga meminta untuk sabar, soal penentuan arah politik bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Tunggu dulu, sabar, sabar menanti,” pungkasnya. ***

Pos terkait