BANTENRAYA.CO.ID – Dilipat gandakan pahalanya adalah salah satu keutamaan puasa sunnah Dzulhijjah.
Pahala ibadah pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah mendapat pahala berlipat ganda daripada ibadah di bulan lain.
Puasa Dzulhijjah biasanya dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha.
Puasa Dzulhijjah ini merupakan ibadah yang dianjurkan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah memang penuh keistimewaan untuk melaksanakan puasa Dzulhijjah.
Bulan terakhir yang ada dalam penanggalan Hijriah ini penuh dengan kesempatan untuk mendapatkan pahala.
Semua umat Islam akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda bagi yang menjalankan ibadah sunah pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Rasulullah bersabda :
BACA JUGA: 5 Tips Menjalani Kuliah Sambil Kerja untuk Mahasiswa agar Tetap Fokus dan Konsisten
Artinya, “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan salat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Trmidzi)
Keutamaan lainnya adalah penghapusan dosa.
Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun.
Rasulullah SAW bersabda :
BACA JUGA: Paguyuban Lurah Siapkan Pertemuan Rutin Bersama OPD, Kupas Tuntas Permasalahan Ini
Artinya, “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)
Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapuskan puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).
Hari pembebasan dari siksa neraka juga termasuk dalam keutamaan puasa sunnah tersebut.
Disebutkan bahwa hari Arafah adalah hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka daripada hari-hari lainnya.
Dari keutamaan-keutamaan tersebut bisa kamu dapatkan ketika kamu melaksanakan aturan puasanya.***
