BANTENRAYA.CO.ID – Tersedia Khutbah Idul Fitri bertema menjadi hamba yang bersyukur.
Khutbah Idul Fitri dilaksanakan setelah Sholat Ied yang digelar pada pagi hari di hari lebaran.
Khutbah Idul Fitri ini berteman menjadi hamba yang bersyukur, tema ini diambil agar kita bisa lebih mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan.
BACA JUGA: 5 Tutorial Hijab Pashmina Simple Mewah dan Elegant, Cocok Untuk Lebaran
Khutbah adalah kegiatan mengajak atau menasehati untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Isi Khutbah Idul Fitri atau pun Khutbah Jumat sama-sama berisi tentang kebaikan.
Melaksanakan Khutbah Idul Fitri hukumnya menurut beberapa ulama adalah Sunnah Muakkad.
BACA JUGA: Khutbah Idul Fitri 2023 Tema: Jaminan dari Allah setelah Puasa Ramadhan, Sedih Bikin Terharu!
Sunnah Muakkad artinya sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Tema menjadi hamba yang bersyukur sangat cocok digunakan saat khutbah Idul Fitri tahun ini.
Karena saat hari kemenangan kita akan merasakan syukur yang luar biasa karena masih diberi kesehatan dan rezeki dari Allah SWT.
Yuk mari simak artikel ini dengan seksama.
Berikut ini Khutbah Idul Fitri bertema menjadi hamba yang bersyukur.
Khutbah I
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ كُلّمَا هَلَّ هِلَالٌ وَأَبْدَرَ. اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا صَامَ صَائِمٌ وَأَفْطَرَ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَ للهِ الْحَمْدُ
BACA JUGA: 6 Merk Kue Kering Lebaran Ter Enak, Nomor 5 Dijamin Bikin Nagih
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ لِلْعِبَادِ يَوْمَ عِيْدٍ يَعُوْدُ عَلَيْهِمْ فِيْ كُلِّ سَنَةٍ وَ يَتَكَرَّرُ. وَجَعَلَ لَهُمْ صَوْمَ رَمَضَانَ وَأَفْطَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْأَكْبَرُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَيْرُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الشَّافِعِ فِي الْمَحْشَرِ, وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْأَطْهَارِ. اَللهُ أَكْبَرُ. اَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْ مَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى اللهُ عَنْهُ وَحَذَّرَ
Jamaah yang dimuliakan Allah swt,
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah swt yang telah memberikan kita nikmat iman, islam, dan sehat wal afiat sehingga kita dapat melaksanakan shalat Idul Fitri pada pagi hari ini.
BACA JUGA: Anti Ribet! 11 Hampers Lebaran Murah, Harga Mulai Rp30 Ribu, Kualitas Premium dan Halal
Tiga Cara Mengungkapkan Syukur kepada Allah
Shalawat dan salam, mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarganya, dan sahabatnya.
Semoga, kita semua selaku umatnya mendapatkan berkahnya.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah swt,
Hari ini merupakan hari yang mulia.
Puncak dari puasa selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan adalah Idul Fitri, hari raya.
Semua kita wajib merayakan hari ini. Saking wajibnya, kita dilarang berpuasa di hari khusus ini.
Kita sebelumnya juga diwajibkan menunaikan zakat fitrah kepada orang-orang fakir miskin di antara kita.
Tidak lain supaya mereka juga dapat merasakan hari raya Idul Fitri dan menikmatinya.
Kita juga dianjurkan untuk mengumandangkan takbir pada malam Idul Fitri hingga shalat Ied berlangsung.
Ini sebagaimana digariskan Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185 berikut.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”
BACA JUGA: 5 Pahala Memberi Makan Orang yang Berpuasa di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Jalan Menuju Surga!
Dalam kitab Tafsir Al-Bahrul Muhith, Tafsir Fathur Rahman fi Tafsiril Qur’an, Al-Kasyfu wal Bayan fi Tafsiril Qur’an, dan Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim.
Disebutkan bahwa takbir yang dimaksud pada ayat tersebut adalah takbir yang disunnahkan pada Idul Fitri, sebagaimana diyakini para ulama.
Jamaah yang dimuliakan Allah swt,
Melafalkan takbir dengan begitu lantang, harus diiringi dengan wujud penghambaan, bahwa Allah-lah yang Mahabesar, kita kecil sekecil-kecilnya, kerdil sekerdil-kerdilnya.
BACA JUGA: Checkout Baju Lebaran! 10 Kode Voucher Shopee Terbaru, Cuma Bayar Setengah Harga Semua Barang!
Besar kecil bukan semata fisik, kita ukurannya yang kurang dari dua meter, lebar tak lebih dari semeter. Lebih dari itu, kita adalah kecil sebagai makhluk, kecil jiwanya, kecil otaknya, kecil segala-galanya.
Dalam arti lain, kita adalah makhluk yang serba terbatas karena saking kecilnya.
Dengan merasa diri, bahwa kita ini kecil, wujud penghambaan kita kepada Allah yang Mahabesar sebagaimana dilafalkan kita dalam takbir, tentu akan terus bertumbuh.
Allahu Akbar, Allah betul-betul dan satu-satunya Zat Yang Mahabesar. Sementara yang lain, apalagi diri ini, kecil.
BACA JUGA: 3 Resep Makanan Olahan Kangkung yang Lezat dan Bergizi Tinggi, Auto Goyang Lidah!
Maka, sudah sepatutnya, kita menyembah-Nya, mengikuti aturan yang telah ditetapkan-Nya.
Jamaah yang berbahagia,
Takbir tersebut sebagai bentuk pengagungan kita atas apa yang telah Allah swt hidayahkan kepada kita, apa yang telah Allah swt berikan petunjuk kepada kita. Dan karenanya, kita harus bersyukur.
Sebab, tujuan kita merayakan hari raya Idul Fitri ini tidak lain adalah mensyukuri nikmat Allah swt yang tak terbilang itu, khususnya nikmat berupa hidayah iman dan Islam, nikmat kita dapat melaksanakan ketaatan.
BACA JUGA: Anti Ribet! 11 Hampers Lebaran Murah, Harga Mulai Rp30 Ribu, Kualitas Premium dan Halal
Sebab, sebagaimana hakikatnya Idul Fitri, kita dikembalikan kepada ke-fitri-an.
Fitri berarti kesucian, asal mula kejadian, ataupun agama Islam itu sendiri.
Dalam arti, kita kembali kepada agama Islam, kita kembali suci, kita kembali menjadi orang yang bersih tanpa noda-noda dosa.
ما من مولود الا يولد على الفطرة وفي رواية على الملة فأبواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه
Artinya, “Tidak sekali setiap manusia yang dilahirkan terlahir dalam keadaan suci (fitrah) atau dalam riwayat lain dalam beragama (Islam). Orang tuanyalah yang membuatnya Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi.”
BACA JUGA: Wajib Tahu! Ini Tips Make Up Lebaran Tahan Lama dan Cantik Seharian, Cocok Untuk Pemula
Jamaah kaum muslimin wal muslimat yang dimuliakan Allah swt,
Saban malam di bulan Ramadhan, ada satu juta orang yang dibebaskan api neraka.
Di akhir Ramadhan, ada puluhan juta orang lagi yang dibebaskan dari api neraka.
Puncaknya adalah pada hari ini, hari raya Idul Fitri. Siapa yang dibebaskan dari api neraka pada hari tersebut, maka baginya kembali ke fitri.
Namun, bagi yang tidak, maka itu merupakan bencana dan ancaman berbahaya.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Tempat Bukber Serang Paling Enak dan Murah, Cocok Untuk Keluarga Besar
Ini juga menjadi hal lain yang patut kita syukuri lagi. Semoga kita menjadi bagian dari jutaan orang itu, orang-orang yang dibebaskan dari api neraka.
Jamaah yang berbahagia,
Bersyukur bukan sekadar melafalkan kalimat hamdalah, alhamdu lillah.
Lebih dari itu, bersyukur berarti melanjutkan ketaatan yang telah kita lakukan selama bulan Ramadhan di bulan-bulan berikutnya.
BACA JUGA: NO RIBET! Rekomendasi Hampers Lebaran 2023 Kekinian dan Unik, Harga Mulai 40 Ribuan!
Kita telah melaksanakan shalat tarawih dan witir, hal ini perlu dilanjutkan setelah Isya di hari-hari berikutnya. Tidak ada tarawih, witir tetap disunnahkan.
Kita yang telah bisa meningkatkan tadarus Al-Qur’an. Ada yang sudah sekali khatam dalam satu bulan Ramadhan.
Ada yang sudah dua, tiga, atau bahkan berkali-kali khatam, perlu diteruskan.
Selain terus memperbaiki bacaan Al-Qur’an agar semakin enak didengar dan sesuai dengan kaidah tajwid, kita juga perlu memperdalam wawasan pengetahuan kita mengenai Al-Qur’an itu, mendalami makna-makna yang dikandungnya.
Hal ini agar dapat membentuk perilaku kita lebih baik ke depannya.
BACA JUGA: 30 Ucapan Hampers Lebaran Singkat dan Penuh Doa, Bisa Jadi Inspirasi!
Sebab, sebagaimana disebutkan dalam kitab Ihya Ulumuddin, bahwa syukur berarti menggunakan kenikmatan sesuai tujuan penciptaannya.
Lisan melafalkan hamdalah, hati menyengaja berlaku baik dan menyembunyikannya, dan anggota tubuh lainnya memaksimalkan nikmat-nikmat yang telah Allah swt berikan untuk menjalankan ketaatan, serta takut untuk menggunakan kenikmatan tersebut dalam kemaksiatan.
Jamaah yang berbahagia,
Puasa juga mengajarkan kita untuk berempati dan simpati kepada saudara-saudara kita yang fakir dan miskin.
Tak ayal, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah.
Tentu yang diharapkan tidak selesai di sana, melainkan empati, simpati, dan perhatian kita kepada sesama senantiasa dijaga.
Begitulah hakikat kita beridul fitri. Idul fitri bukanlah akhir dari Ramadhan.
Idul Fitri justru menjadi momentum pelanjut dari kebaikan-kebaikan yang telah kita torehkan selama bulan Ramadhan.
Urusan kita dengan Allah swt memang sudah diampuni. Tetapi hubungan dengan sesama manusia, harus tetap dijaga dengan baik.
Karenanya, kita harus memohon dan membuka pintu maaf selebar-lebarnya dengan keluarga, saudara, kerabat, tetangga, dan handai taulan yang kita kenal.
Oleh karena itu, jamaah shalat Idul Fitri sekalian, mari kita teruskan perjuangan kebaikan yang telah kita lakukan selama bulan Ramadhan.
Kelanjutan itu tidak lain sebagai bentuk rasa syukur kita telah diberikan hidayah dan kemampuan untuk terus menaati perintah-perintah Allah swt.
Dengan begitu, tujuan puasa kita semua, yakni agar bertakwa, insya Allah dapat terwujud, jika amalan-amalan baik tersebut dapat kita lanjutkan tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga di bulan-bulan lainnya sepanjang tahun, selama nafas masih dikandung badan.
BACA JUGA: 6 Rekomendasi Hotel Murah di Serang, Harga Mulai 100 Ribuan dan Fasilitas Super Komplit!
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ.
Khutbah II
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ. الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَعَادَ الْاَعْيَادَ وَكَرَّرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْأَكْبَرُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَيْرُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الشَّافِعِ فِي الْمَحْشَرِ, وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْأَطْهَرِ. اَللهُ أَكْبَرُ. اَمَّا بَعْدُ
فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَبِيْبِكَ صَاحِبِ الْوَجْهِ الْاَنْوَرِ وَ عَلٰى أٰلِهِ وَارْضَ اَللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْاِسْلَامَ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلَاةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ.
Nah itulah Khutbah Idul Fitri yang bisa kamu jadikan referensi.***