Khutbah Menyambut Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal

Amalan sunnah sebelum dan sesudah shalat idul adha
Berikut amalan sunnah sebelum dan sesudah shalat Idul Adha yang wajib kita ketahui. (Pinterest/muhammad)

BANTENRAYA.CO.ID – Setiap tanggal 12 Rabiul Awal umat muslim memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang sering disebut Maulid Nabi.

Pada peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dilansir dari kalender nasional jatuh pada tanggal 28 September 2023.

Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahun dilaksanakan oleh umat muslim.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Teks Pildacil Maulid Nabi Lucu dan Menarik, Sangat Cocok Dibawakan Anak SD Kelas 1-3

Dimomen maulid Nabi Muhammad SAW, sering kali disampaikan pada Khutbah Jumat.

Berikut adalah contoh Khutbah Jumat peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, dikutip Bantenraya.co.id, dari NU Online, Jumat 22 September 2023 :

Jamaah Jumat rahimakumullah, Nabi Muhammad SAW lahir dan dibesarkan dalam keluarga sederhana. Dari usia dini beliau sudah yatim piatu. Ayah beliau wafat ketika Nabi masih dalam kandungan.

BACA JUGA : Khutbah Jumat Tema Maulid Nabi Singkat: Hujan Rahmat di Hari Kelahiran Rasulullah SAW

Usia enam tahun, inbundanya wafat. Lalu disusul kakek beliau juga wafat. Dan akhirnya beliau diasuh paman Abu Thalib. Abu Thalib sendiri bukan orang kaya, padahal putranya banyak.

Keadaan inilah yang menjadikan beliau harus bekerja keras sejak kecil untuk mencari nafkah. Beliau pernah menjadi penggembala kambing. Juga beliau pernah membantu pamannya berjualan di Syam.

Jamaah Jumat rahimakumullah,  Kehidupan Nabi Muhammad sebagaimana uraian tersebut, dapat kita temukan rekamannya dalam Surat Adh-Dhuha. Dalam ayat ke-3, Allah SWT berfirman:

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ

Artinya: Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.

BACA JUGA : Contoh Mukadimah Sambutan dan MC Acara Maulid Nabi 2023, Singkat, Jelas dan Menarik!

Allah sekali-kali tidak bermaksud meninggalkan Nabi Muhammad di waktu kecilnya. Tidak pula Allah bermaksud menelantarkan hidup beliau sehingga beliau harus bekerja keras mencari nafkah meskipun masih kanak-kanak.

Juga, Allah SWT tidak bermaksud membenci beliau sehingga ketika masih dalam kandungan saja, ayah beliau Abdullah sudah dipanggil menghadap-Nya.

Ketika usianya baru enam tahun dan masih sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu, Aminah pun wafat. Belum hilang kesedihan beliau karena ditinggal ibunya, kakeknya pun menyusul wafat dua tahun kemudian.

BACA JUGA : Apa Itu Maulid Nabi? Benarkan Rasulullah SAW adalah Orang Pertama yang Merayakan Hari Kelahirannya?

Sempurnalah sudah kesedihan dan penderitaan beliau sebagai seorang yatim piatu dengan meninggalnya ayah, ibu dan kakek untuk berpisah selama-lamanya.

Dari semua penderitaan itu, tidak ada maksud Allah SWT menelantarkan beliau, tetapi justru Allah SWT sedang mempersiapkan beliau menjadi seorang pemimpin besar kelak di kemudian hari. ***

Pos terkait