Kisah Inspiratif Mantan Guru Honorer di Pandeglang yang Digaji Rp 100 Ribu, Kini Pilih Buka Bimbel Pribadi

WhatsApp Image 2023 10 20 at 13.38.56
Iis Mulyati sedang mengajar beberapa murid bimbingan di teras rumahnya, Jumat, 20 Oktober 2023.

BANTENRAYA.CO.ID – Iis Mulyati, menceritakan kisahnya sebagai guru honorer di Pandeglang.

Iis sapaan akrabnya, merupakan guru honorer di salah satu taman kanak-kanak swasta di Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang.

Iis mengungkapkan, profesinya sebagai guru honorer di Pandenglang Ia jalani sejak tahun 2011 dan berhenti di akhir tahun 2020.

Bacaan Lainnya

“Dulu saya ngajar TK, di daerah Koroncong. Lama banget itu dari 2011 aja, sampe 2020 akhir,” kata wanita yang pernah berkuliah di STAI Sabili tersebut.

Iis melanjutkan, selama sembilan tahun pengabdiannya dirinya hanya mendapatkan upah 100 ribu rupiah perbulannya.

BACA JUGA:Ini Tips Hidup Sehat Menurut Airin Rachmi Diany

“Gaji saya dulu cuma 100 ribu perbulannya. 9 tahun segitu aja,” tutur Iis.

Ditambahkan Iis, gaji tersebut tentunya tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Terlebih kala itu dirinya sudah memiliki 3 orang anak yang masih bersekolah.

Tak kehabisan akal, selain mengajar Ia juga kerap menawarkan berbagai jenis dagangan ke sesama guru ataupun ke orang tua murid yang mengantar anaknya sekolah.

“Gak akan cukup ya pastinya. Apalagi dulu anak-anak masih sekolah. Tapi saya sambil dagang. Apa aja itu, makanan, baju atau macem-macem. Saya tawarin ke guru yang lain sama orang tua murid,” katanya.

BACA JUGA:Cetak Sejarah, Sepakbola Banten Lolos PON 2024 Usai Bungkam DKI Jakarta 4-1

9 tahun tentu bukan waktu yang sebentar, kata Iis, atas nama pengabdian Ia habiskan waktu selama itu tanpa timbal balik yang setimpal.

Awalnya Iis merasa ikhlas, namun semakin hari kebutuhan bertambah besar, ditambah lagi adanya pandemi covid-19 di awal 2020, seluruh orang dirumahkan.

Alhasil, pendapatan berjualannya ikut menghilang.

“Ikhlas pasti, dulu sambil ngambil kuliah. Tapi udah bertahun-tahun upah gak berubah. Ditambah covid kan, gak bisa dagang. Jadi mau gimana lagi,” sebutnya

Tak melulu membawa bencana, kehadiran covid-19  membuat Iis bisa melihat peluang baru.

BACA JUGA:Bali United vs Persebaya, Kesempatan Masuk Papan Atas Klasemen Liga 1

Di rumahkannya segala kegiatan termasuk murid-murid sekolah dasar, membuat Iis berfikir untuk membuka kegiatan bimbel rumahan.

“Semenjak covid anak-anak sekolah kan dirumah. Jadi ngajak tetangga yang punya anak masih SD biar saya ajar aja dirumah. Alhamdulillah ibu-ibunya juga antusias. Kalo online kan anak-anak banyak yang masih belum bisa baca atau ngitung, gitu,” imbuhnya

Berawal dari 5 orang murid, kini bimbel rumahannya memiliki sekitar 30 murid.

Bimbel yang dibuka Iis terus berkembang, bukan hanya tetangga, bahkan ada beberapa muridnya yang berasal dari kecamatan lain.

“Awalnya cuma 5 orang, sekarang Alhamdulillah ada sekita 30 dan banyak juga yang jauh-jauh,” ungkapnya.

BACA JUGA:Perserang Fokus Perbaikan Jelang Lawan PSKC

Kini Iis fokus menjadi guru bimbel dirumahnya usai mengakhiri status guru honorer di Pandeglang.

Murinya mulai dari siswa-siswi SD kelas 1-6, murid TK, bahkan anak pra sekolah juga ada.

Dengan biaya Rp 100 per bulan untuk satu murid, Iis lebih merasa mendapatkan kepastian.

“Semuanya ada disini macem-macem, TK sampai SD. Per murid itu 100 ribu rupiah. Jadi kalo ditotal sebulan bisa 3 jutaan dapetnya,” katanya.***

Pos terkait