BANTENRAYA.CO.ID – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution meminta aparat tegas menindak begal walaupun di tembak mati.
Lalu Komisi untuk orang hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai pernyataan Bobby Afif Nasution tidak tepat.
KontraS mengecam pernyataan itu di nilainya abai terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) dan seolah-olah mendukung kepolisian melakukan tindakan sewenang-wenang.
BACA JUGA: Akibat Cekcok Masalah Hutang Rp 100 Ribu Seorang Pria di Nganjuk Tega Menggorok Temannya Sendiri
KontraS menjelaskan ada standar tertulis dalam peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan kekuatan harus di lakukan berdasarkan prinsip legalitas, proporsionalitas, preventif, dan masuk akal.
Polisi juga diatur untuk tidak menjadikan penggunaan senjata api sebagai mekanisme utama. Selain itu, Perkap Nomor 8 Tahun 2009.
Lewat keterangan Pres bertanda nama Wakil Koordinator Advokasi Badan Pekerja KontraS, Tioria Pretty, KontraS meminta Bobby menarik ucapannya soal begal di tembak mati itu.
BACA JUGA: Anggota DPR Usulkan Tilang Elektronik (ETLE) Terkoneksi Dengan Rekening : Langsung Potong Denda
KontraS juga meminta Kapolres Medan memastikan anggotanya melakukan tindakan sesuai prosedur dan standar HAM yang berlaku.
Menguntip dari akun Twitter Bobby Nasution, pernyataan tersebut di cuitkannya pada 8 Juli 2023. Bobby menyatakan kejahatan begal dan geng motor sudah meresahkan masyarakat.
Selanjutnya, Bobby juga menegaskan kembali perihal pernyataannya mendukung polisi menembak mati begal.
“Begal dan pelaku kejahatan tentu saja tak punya tempat di Kota Medan. Aksi mereka meresahkan, sudah tepat jika aparat bertindak tegas karena kita ingin ketenangan, keamanan di Medan,” kata Bobby Nasution dalam keterangannya, Selasa (11/7) kemarin.
Hal diatas menguntip dari akun Instagram @totalpolitik.com.***
