BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang mencatat luas lahan kritis di Kabupaten Serang mencapai 22 ribu hektar.
Lahan kritis itu tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Ciomas, Padarincnang, dan di Kecamatan Waringinkurung.
Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Serang Deni Herdiana mengatakan, pihaknya terus melakukan penanaman pohon sebagai upaya untuk merehabilitasi lahan kritis atau lahan yang sedang mengalami proses kerusakan fisik, kimia, dan biologi.
“Tahun ini kita menaman 101 pohon produktif seperti pohon durian, jambu air, dan mangga di lahan kritis di 10 desa seperti di Kecamatan Cinangkan, Padarincang, Waringinkurung, Ciomas, dan Kecamatan Pabuaran,” ujar Deni saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis 27 Juli 2023.
BACA JUGA: 189 Pasien TBC di Kabupaten Serang Mangkir Saat Dilakukan Pengobatan
Ia menjelaskan, dalam proses penanaman pohon itu pihaknya bekerja sama dengan kelompok tani yang nantinya akan merawat tanaman tersebut.
“Mereka (kelompok tani-red) mengajukan proposal ke kita, terus kita survei karena memang tupoksi kita mengatasi lahan kritis yang berpotensi longsor,” katanya.
Deni mengungkapkan, luas lahan kritis berdasarkan data tahun 2019 mencapai 22 ribu hektar namun jumlah tersebut berpotensi berkurang karena dalam beberapa tahun pihak DLH telah melakukan rehabilitasi dengan menanam ribuan pohon.
BACA JUGA: Ratusan Siswa SMA di Kabupaten Serang Dikenalkan Aplikasi SIKN dan JIKN, Ini Tujuannya
“Penyebab lahan kritis itu bisa karena hujan deras yang menyebabkan pohon roboh dan longsor, bisa juga karena penebangan tapi tidak dibarengi dengan penanaman. Lahannya punya masyrakat yang berada di pegunungan dan perbukitan,” tuturnya.
Selain menanam pohon produktif, Deni juga menuturkan, DLH telah menanam 7.500 batang pohon mangrove di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa dan 1.000 batang di Desa Pulo Panjang, Kecamatan Puloampel untuk mencegah abrasi.
BACA JUGA: Tidak Mau Partisipasi Pemilih Jeblok, Bakesbangpol Kabupaten Serang Mulai Sosialisasikan Pemilu 2024
“Yang adari APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) 3.500 batang, yang lainnya dari perusahaan,” ungkapnya.***