Mahasiswa: Pembangunan Banten Jalan di Tempat
Hal tersebut terjadi karena belum adanya peningkatan mutu pendidikan yang komprehensif dan lain sebagainya,” jelas Wildan.
Lebih dalam ia mengungkapkan, tingkat angka pengangguran dan kemiskinan yang terjadi di Banten menjadi refleksi akan gagalnya pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat.
Tidak hanya itu, dirinya juga turut menginggung akan ketimpangan pembangunan infrastruktur yang ada di Banten.
“Kegagalan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Banten terlihat dengan diraihnya peringkat kedua soal angka pengangguran dan kemiskinan tertinggi di Indonesia.
Kemiskinan bisa kita lihat di jalanan masih banyaknya anak-anak gelandangan seperti di lampu merah, jalanan, itu juga merefleksikan bahwa pemerintah melalui Dinas Sosial itu tidak dapat menjamin kesejahteraan dari masyarakat.
Selain itu, infrastruktur jalan juga turut kami suarakan di mana kita tahu bahwa jalan yang ada di Provinsi Banten belum dibangun secara merata, seperti di Lebak, Pandeglang, pesisir pantai, itu masih banyak yang rusak,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Sekretariat PMII UIN SMH Banten, Ali menambahkan, pihaknya berharap agar 23 tahun hari jadi Provinsi Banten dapat menjadi bahan evaluasi untuk Pemerintah Provinsi Banten.
Karena, sejumlah persoalan yang menjadi tuntutan agar dituntaskan oleh masyarakat, sudah berulang kali disuarakan.