Bantenraya.co.id- Parkir berbayar Stadion Maulana Yusuf (MY), Ciceri, Kota Serang, bakal kembali diberlakukan lagi.
Diberlakukannya kembali parkir berbayar Stadion MY, setelah persyaratan izinnya telah dikantongi.
Sebelumnya diberitakan, parkir berbayar Stadion MY sempat disetop menyusul demonstrasi para pedagang Stadion MY yang menuding pengelola parkir berbayar Stadion MY belum mengantongi izin dari Pemkot Serang.
Pengelola parkir berbayar Stadion MY CV Aqila Aisyah, H Abas mengatakan, pihaknya akan memberlakukan parkir berbayar Stadion MY pekan depan.
Jadi Menu Diet, Penderita Kencing Manis Disarankan Batasi Konsumsi Telur
Hal itu karena seluruh persyaratan izinnya telah dikantongi dan keluar dari dinas terkait, termasuk instansi vertikal kepolisian.
“Alhamdulillah. Minggu ini sudah beres. Insyaa Allah sudah beres. Andalalin sudah dari DPMPTSP, sudah sama dishub juga. Jadi persyaratan Alhamdulillah sudah lengkap.
Rekom langsung dari PTSP. Ini kan yang agak lambat rekomnya itu karena kan Andalalin. PTSP kan online langsung upload aja,” jelas H Abas, kepada Banten Raya, Minggu (8 Oktober 2023).
Untuk sosialisasi ke masyarakat dan pedagang Stadion MY, H Abas mengatakan bahwa hal itu tidak perlu dilakukan, karena pihaknya hanya melanjutkan kelengkapan izinnya.
“Ya itu mah sebenarnya kan kita kita mah lanjutan aja. Jadi nggak perlu sosialisasi. Hanya kelengkapan itu aja,” katanya.
Rencana pemberlakuan kembali parkir berbayar Stadion MY dikhawatirkan oleh sejumlah pedagang Stadion MY.
Salah seorang pedagang ketoprak yang standby di dalam area Stadion MY, Iyam mengatakan, bila parkir berbayar Stadion MY kembali diberlakukan, maka omset per harinya akan berkurang, karena pengunjungnya akan sepi.
“Pasti sepilah. Sekarang aja sepi apalagi ditutup. Mingkinan sepi,” ujar Iyam, kepada Banten Raya, Minggu (8 Oktober 2023) siang.
KLAIM SEKARANG! 2 Kode Kupon The Spike Volleyball Story 9 Oktober 2023, Dapatkan Hadiah Menariknya
Iyam menuturkan, sebelum ada parkir berbayar Stadion MY, penghasilannya bisa tembus Rp 300.000 per hari.
“Sebelum ada parkir bisa habis 30 kupat sehari. Semenjak ada parkir paling laku lima biji kupat kali Rp 10 ribu berarti kan cuman Rp 50.000 sehari,” tutur dia.
Seandainya parkir berbayar Stadion MY kembali diberlakukan, Iyam mengaku hanya bisa pasrah. “Kepengennya mah dibuka ya biar pengunjung tuh rame. Tapi kalau tetap dibuka ya pasrah ajalah kita mah wong cilik,” katanya pasrah.
Keluhan serupa diungkapkan pedagang kopi dan es teh, Kembar. Kata Kembar, jika kembali ditutup dan diberlakukan lagi parkir berbayar Stadion, maka akan berimbas terhadap pendapatan hariannya.
“Atuh parah banget kalau ditutup lagi mah. Baru aja mendingan dibuka selama dua Minggu ini. Ini udah mau ditutup lagi. Atuh bisa sepi lagi kitanya,” kata Kembar.
Kembar mengaku pihaknya tidak sepakat dengan rencana pemberlakuan kembali parkir berbayar Stadion MY.
“Gak setujulah. Jelas ngaruh lah. Pengennya iya dibuka seterusnya,” katanya.
Kembar menyebutkan, sebelumnya ia bisa menjual satu termos teh dengan keuntungan Rp 300.000 per hari.
“Satu termos abis itu lumanyan dapet Rp 150.000 bersih. Sekarang kadang ini seperempat aja gak abis. Paling dapet Rp 50.000 itu juga sama jualan lainnya,” ungkap dia.
Kembar mengaku bahwa pihaknya hanya mengandalkan omset harian, beda dengan pedagang mingguan yang punya profesi atau lokasi tempat jualan lain.
“Kalau yang dagang mah mingguan mah iya aja. Kalau kita kan harian ngandelin dari mana. Makanya kalau bisa mah dibuka aja kayak dulu-dulu,” katanya. (harir)