Pemprov DKI Jakarta Menyayangkan Pembelian Alat Pemantau Kualitas Udara Seharga 7 M

BANTENRAYA.CO.ID – DKI Jakarta punya pemantau udara yang dibeli dengan harga 7M, akan tatapi pembelian tersebut sangat disayangkan oleh Pemprov.

Beberapa tahun terakhir ini memang Kota Jakarta sering terjadi kualitas udara yang sangat buruk.

Bahkan DKI Jakarta pernah masuk nominasi tertinggi daerah dengan udara paling buruk di Dunia yang bersaing dengan Moskow Ibu Kota Rusia.

Akibat polusi dan pemanasan global yang meningkat menyebabkan daerah DKI Jakarta ini menjadi kota dengan polusi yang sangat buruk.

BACA JUGA : Gratis! Download Game Legendaris Metal Slug: Awakening Versi Terbaru Untuk Android dan iOS, Mainkan Sekarang!

Untuk mengetahui kondisi udara tersebut nampaknya Jakarta sudah pernah membeli alat pemantau Udara yang dibandrol dengan harga 7M.

Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikutip Bantenraya.co.id dari akun instagram @pandemictals yang menginformasikan alat tersebut.

Akan tetapi pembelian alat pemantau kualitas udara tersebut sangat disayangkan oleh Pemrov DKI Jakarta yang tidak transparan.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB), Ahmad Safruddin (Puput).

BACA JUGA :UPDATE Coupon Code The Spike Volleyball Story Hari Ini Selasa 22 Agustus 2023, Langsung Dapat Bola Voli dan Item Gratis

Puput menyayangkan Pemprov DKI belum transparan soal data kualitas udara di daerah Jakarta.

“Alat untuk 1 stasiun Rp 7 miliar. Sayang kalau data dari alat yang sangat mahal tidak dipublikasikan”, ungkap Puput.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button