Pencairan Dana Sekolah Gratis Terkendala Administrasi

Pencairan Dana Sekolah Gratis Terkendala Administrasi
SEREMONIAL: Gubernur Banten Andra Soni saat memberikan buku tabungan Bank Banten secara simbolis kepada siswa penerima program sekolah swasta gratis di SMA Nusantara Plus, Kota Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.

BANTENRAYA.CO.ID – Program sekolah gratis yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menghadapi hambatan dalam pelaksanaan.

Hingga pertengahan September ini, pencairan dana bantuan pendidikan untuk siswa swasta masih belum merata, karena terkendala administrasi sekolah.

Pelaksana (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Lukman mengatakan, banyak sekolah belum menyinkronkan data siswanya di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Bacaan Lainnya

Hal ini membuat penyaluran dana untuk program sekolah gratis tidak bisa dilakukan secara serentak.

BACA JUGA : Bank bjb Dedikasikan Hari Pelanggan Nasional untuk Nasabah Setia

“Sampai sekarang masih ada sekolah yang data siswanya belum sinkron di Dapodik.

Makanya ada yang belum dapat, mungkin juga ada sekolah yang baru setengah (dibayarkannya,-red), karena pas tarik data baru setengah yang masuk,” kata Lukman, Kamis (11 September 2025).

Lukman menjelaskan, pencairan sangat bergantung pada kesiapan sekolah masing-masing.

“Jadi tergantung sekolah, semakin cepat sekolah menyinkronkan data, semakin cepat cair. Kalau sekolah telat, ya otomatis telat juga penyalurannya,” jelasnya.

BACA JUGA : Sebelum Bunuh Istri dan Anak, Suami di Pandeglang Sempat Posting Minta Maaf

Lukman menuturkan, pihaknya sudah mengeluarkan Surat Perintah Membayar (SPM) yang ditandatangani langsung olehnya.

Proses selanjutnya tinggal menunggu Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebelum ditransfer melalui Bank Banten.

“SPM-nya sudah saya tanda tangani. Rencananya InsyaAllah minggu ini dicairkan. Kita upayakan minggu ini, paling telat minggu depan sudah diterima sekolah,” ujarnya.

Ia juga memastikan, pencairan tahap pertama tetap dilakukan pada September, meski harus bertahap.

BACA JUGA : Walikota Bongkar Segel Jalan Simpang Sebidang Legok-Titan Arum

Dana tahap awal mencakup pembayaran Juli-Agustus, lalu digabung dengan pencairan September.

Besarannya, ditentukan per wilayah dan jenjang, mulai dari Rp150 ribu hingga Rp300 ribu per siswa.

“Jadi karena belum semua sekolah yang masuk datanya, makanya kita bagi dua tahap.

Tahap satu yang sudah sinkron datanya kan ada 53 ribu, selanjutnya nanti yang datanya belum sinkron akan kita salurkan langsung selama tiga bulan,” jelasnya.

BACA JUGA : SMP Al-A’raaf Apresiasi Penyuluhan Perlindungan Anak dari DP3AP2KB

Di sisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Deden Apriandhi menyampaikan bahwa jumlah siswa swasta penerima manfaat program sekolah gratis tahun ajaran 2025/2026 mencapai 76.645 orang.

Mereka tersebar di SMA, SMK, hingga sekolah khusus (SKhS).

“Dalam program sekolah gratis ini, buku rekening siswa akan dibagikan secara keseluruhan pada Agustus setelah input data selesai di Dapodik Kemendikdasmen.

Kami jadwalkan, pada bulan September, dana bantuan pendidikan sudah dapat diterima oleh sekolah,” jelas Deden.

BACA JUGA : Bank bjb Dedikasikan Hari Pelanggan Nasional untuk Nasabah Setia

Sebagai informasi, Pemprov Banten sendiri telah mengalokasikan Rp159 miliar untuk membiayai program sekolah gratis yang melibatkan 814 sekolah swasta.

Selain itu, 79.975 siswa baru di sekolah negeri juga tercatat sebagai penerima manfaat. (raffi)

Pos terkait