Penjualan Motor Honda Sepi
Riki mengaku mengetahui adanya kasus chasis motor Honda patah di media sosial.
Menurutnya, jika kondisi itu patah saat dikendarai, maka prosuden Honda berkontribusi menambah daftar kecelakaan para konsumen.
“Ya dikit-dikit saya juga paham soal motor, paling kerangka kuat dua sampai tiga tahun. Karena itu, saya minta agar pihak perusahaan Honda mengupgrade kualitasnya, kalau bisa ganti jangan (pakai) ESAF yang kaya gini,” ujarnya.
Ia memembeberkan, Beat 2020 milikinya dibeli dengan harga Rp 18,5 juta, dan Vario 2019 seharga 17,8 juta.
Sinopsis Mohon Doa Restu, Dibintangi oleh Jefri Nichol dan Syifa Hadju
“Ya dibilang rugi sih rugi, cuma bagaimana lagi soalnya kan motor sudah menjadi kebutuhan dalam beraktivitas.
Kalau ada yang mau beli ya pasti saya jual, mending beralih ke motor yang tipe lain,” tandas Riki.
Isnaeni, warga lainnya merasa resah saat mengetahui kalau kerangka ESAF di motor Beat 2020 berkarat. “Pas saya mau service motor ke bengkel, tukang bengkel ngomong hati-hati ya bu, kerangkanya udah mulai berkarat bisa saja patah. Jadi kalau dirasa udah enggak enak dan berbunyi, mending langsung datang kesini lagi,” ujar Isnaeni bercerita.
General Manager PT Mitra Sendang Kemakmuran (MSK) Elfa Ridhaswara saat dikonfirmasi Banten Raya mengatakan, terkait dengan chasis ESAF pada sepeda motor Honda yang mudah patah dan viral di media sosial dinilai tidak berdampak pada penjualan.
