BANTENRAYA.CO.ID – Di bulan suci Ramadan, penjualan kue kering di sejumlah daerah mengalami peningkatan signifikan.
Geliat bisnis kue kering begitu marak terlihat di banyak usaha rumahan atau usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kota-kota besar maupun kabupaten salah satunya di Kabupaten Serang.
Menurut pengusaha kue kering, Fahrurozi, peningkatan penjualan tersebut terjadi setiap tahun di bulan Ramadan menjelang lebaran.
BACA JUGA : Bakso Legendaris Echa di Kecamatan Cinangka, Ada Sejak Tahun 1997, Semua Bahan Buat Sendiri
“Kalau bulan Ramadan kita bisa belanja kue kering sampai Rp100 juta. Biasanya hanya sekitar Rp10-15 juta aja per bulan,” ujar Oji saat ditemui di tokonya Toko Dita Snack di Pasar Sirih, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Senin 27 Maret 2023.
Oji mengatakan, puncak pembelian kue kering terjadi dua minggu sebelum lebaran Idul Fitri.
“Dua minggu sebelum lebaran itu puncaknya. Reseller kita pada ambil barang ke toko, banyak yang beli buat konsumsi pribadi juga banyak,” katanya.
BACA JUGA : Garansi Seumur Hidup, Tupperware Masih Eksis di Serang
Peningkatan penjualan kue kering terjadi karena menurut Oji masyarakat kini lebih menyukai hal-hal praktis.
Apalagi saat bulan Ramadan, masyarakat cenderung banyak beristirahat daripa melakukan aktivitas yang banyak.
“Pengen yang praktis aja orang-orang. Kalau buat kue sendiri bahannya mahal terus harus bikin berjam-jam lama. Kalau beli kan cepet, harganya juga engga terlalu mahal bisa hemat waktu dan tenaga,” tutur Oji.
BACA JUGA : Sambut Lebaran, Bank Indonesia Siapkan Rp3,6 Triliun Uang Baru untuk Masyarakat Banten
Di tokonya, ia menjual kurang lebih 100 macam kue kering. Dengan begitu pembeli kue kering dapat memilih kue yang bervariasi baik asin maupun manis.
Setiap tahun, Oji memiliki 60 reseller dari berbagai kecamatan.
Untuk saat ini baru ada 30 reseller yang sudah mulai aktif mencatat pesanan konsumen ke tokonya. Pesanan tersebut biasanya akan diambil dua minggu sebelum lebaran.
“Satu reseller bisa pesen 5 kilo ke atas. Ya kita lihat aja kalau satu keluarga ada empat anggota, terus mereka pengen kue yang beda-beda. Satu rumah aja bisa pesen 1 kilo,” jelas Oji.
Selain itu, ia mengatakan bahwa jumlah pekerja di tokonya meningkat selama bulan Ramadan.
“Nambah lima orang buat bantu-bantu di toko kalau Ramadan, biasanya mah cuman dua orang paling. Mereka bantu ngepacking kue biar jadi berbagai ukuran. Itu banyak titipan reseller sama yang buat dijual di toko udah ready berbagai ukuran,” ucap Oji.