Ratusan Karyawan Pabrik Tahu dan Penjualnya Jadi Pengangguran

5 kios tahu tutup 1
TUTUP: Kios pedagang tahu di Rangkasbitung, kini selalu tutup karena seluruh pabrik tahu di Rangkasbitung menghentikan produksinya, Rabu (23/2). (hudaya/Banten Raya)

LEBAK, BANTEN RAYA- Ratusan karyawan pabrik tahu di Lebak saat ini jadi pengangguran. Ini dikarenakan sejumlah pabrik tahu serentak menghentikan produksinya sejak Senin (21/2) akibat kedelai yang mahal.

Berdasarkan pantauan Banten Raya di Pasar Sampay, Kecamatan Warunggunung dan Pasar Citeras, serta Pasar Rangkasbitung, pada Rabu (23/2) pagi, semua kios dan lapak pedagang tahu tutup. Pemilik kios tahu ini tutup setelah tidak dapat kiriman dari pembuat tahu.

Sarmani, pedagang tahu eceran di Pasar Rangkasbitung yang ditemui dikediamannya di Kampung Salahaur, Kelurahan Cijoro Lebak, Rangkasbitung membenarkan, semenjak seluruh pabrik tahu tutup, maka ia tidak lagi menerima pasokan tahu dari pabrik. Maka sejak beberapa hari ini, Sarmini terpaksa menganggur serta tetap berada dikediamannya.

Bacaan Lainnya

“Pada Senin lalu saat seluruh pabrik tahu menghentikan produksi, saya masih berjualan. Saat itu saya masih punya sisa stok tahu yang belum terjual. Namun memasuki Selasa hingga hari ini (kemarin) saya tidak berjualan lagi, serta menganggur di rumah,” ujar Sarmani, Rabu (23/2).

Yahya, pedagang tahu di Pasar Sampay yang juga ditemui dikediamannya di Kampung Sampay, Desa Sukarendah, Kecamatan Warunggung mengatakan, sejak pabrik tahu tutup semuanya, maka dirinyapun menganggur, karena tidak ada lagi tahu yang bisa dijual. “Kalau saya sejak Senin lalu sudah tidak lagi ke Pasar Sampay. Makanya selama tidak ada tahu dari pabriknya, maka saya tetap menganggur di rumah,” kata Yahya.

Aceng Konde, salah seorang pengurus paguyuban pemilik tahu Rangkasbitung, mengaku belum bisa memastikan kapan pabrik tahu di Rangkasbitung akan produksi lagi. Hingga saat ini, pihaknya belum menerima informasi lagi dari paguyuban pemilik pabrik tahu dari kabupaten lain. “Pabrik yang menghentikan atau mogok produksi inikan se Pulau Jawa, maka untuk bisa produksi lagi, kami masih menunggu khanarnya dari pemilik labrik di daerah lain,” kata Aceng

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, Orok Sukmana, mengatakan dari hasil pengecekannya dibeberapa hari ini, kios atau lapak pedagang tahu disejumlah pasar tradisional di Lebak masih tutup. Hal itu terjadi karena saat pabriknya tutup maka para pedagang di pasar tradisional, tidak menerima pendistribusinya.

“Kami berharap dalam waktu cepat produksi tahu kembali normal, sehingga para pedagang ecerannyapun bisa aktif lagi berjualan,” harap Orok. (hudaya/muhaemin)

Pos terkait