LEBAK, BANTEN RAYA – Ratusan siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Parungpanjang, Kecamatan Wanasalam, mogok belajar, pada Senin (22/7).
Hal ini disebabkan karena seluruh wali murid kecewa uang tabungan milik anak-anaknya tidak diserahkan pada waktu yang tepat serta tuntutan pergantian kepala sekolah tidak dikabulkan.
Ketua Komite SDN 1 Parungkujang, Jamri membenarkan bahwa siswa kelas 1 sampai kelas 6 tidak ada yang untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah seperti biasa.
Relokasi SDN Pasirsedang 2 Mendesak
Jamri menyebut siswa tengah mogok. “Aksi mogok karena kekecewaan para wali murid lantaran sekolah masih dipimpin kepsek lama. Seminggu lalu wali murid membuat pernyataan meminta Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak mengganti kepsek.
Tapi karena sampai hari ini belum diganti, wali murid kecewa sehingga ada aksi tersebut,” terangnya.
Jamri mengatakan, desakan wali murid agar mengganti kepsek bermula dari masalah uang tabungan siswa yang tidak diserahkan tepat waktu oleh pihak sekolah dengan jumlah tabungan siswa mencapai Rp 80 juta.
“Janjinya H-2 kenaikan kelas tapi melenceng dan baru diserahkan setelah hari ketujuh kenaikan kelas. Jelas wali murid marah dan kecewa karena sebelum kenaikan itu lagi butuh-butuhnya uang buat beli keperluan sekolah,” pungkasnya.
Harga Timun Ditingkat Petani Rp 6000
Ketua PGRI Wanasalam, Syahrosi menyebut, desakan wali murid mengganti kepala sekolah sudah masuk ke Dindik Lebak. “Usulan itu sudah tersampaikan ke bagian kepegawaian dinas dan sedang diproses. Kami juga sudah menyampaikan bahwa usulan itu sedang ditangani dinas,” terangnya.
Kabid Pendidikan SD Dindik Lebak, Hadi Mulya mengaku, pihaknya sudah memanggil kepsek tersebut. “Sebenarnya persoalan tabungannya udah beres. Entah kenapa ini akhirnya ramai lagi. Jadi terkait hal itu, sedang kita dalami. KBM akan berjalan kembali besok, jangan sampai nanti anak yang akan dirugikan,” tutup Hadi. **