BANTENRAYA.CO.ID – Memiliki mobil merupakan salah satu impian besar setiap orang. Karena, mobil dapat menunjang aktivitas sehari-hari hingga memberikan kenyamanan ketika bepergian bersama keluarga.
Hal yang perlu diperhatikan ialah menjaga kestabilan finansial ketika hendak membeli mobil. Strategi yang dapat dilakukan, dengan melakukan investasi pada instrumen yang cocok dan tepat agar uang dapat terkumpul dengan cepat.
Berikut ini, Bantenraya.com kutip dari Bank Sinar Mas, beberapa investasi yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan dana pembelian mobil melalui investasi.
BACA JUGA: Didominasi PMDN, Kabupaten Lebak Bukukan Investasi Rp549 Miliar pada Semester II 2025
1. Reksa Dana Pasar Uang
Skema investasi ini, terbilang aman untuk jangka waktu yang panjang, karena memberikan bunga yang lebih tinggi dibanding tabungan biasa serta memiliki resiko yang minim. Meski hasilnya tidak sebesar investasi lain.
Rata-rata, reksadana pasar uang dapat memberikan keuntungan sekitar 6-8 persen per tahun dari total aset yang ditanam.
Reksadana pasar uang sangat sesuai bagi yang ingin membeli mobil dalam jangka waktu pendek 2-3 tahun.
2. Emas
Investasi emas tetap menjadi favorit untuk menyimpan nilai kekayaan. Harga emas cenderung stabil dalam jangka panjang, bahkan bisa naik seiring inflasi.
Jika tujuan membeli mobil masih dalam jangka waktu menengah atau sekitar 3–5 tahun, emas bisa menjadi instrumen yang aman.
Investor bisa membeli emas batangan secara rutin, lalu menjualnya kembali ketika dana yang terkumpul sudah cukup.
BACA JUGA: Investasi Mudah dan Nyaman, Bank BJB Tawarkan Sukuk Ritel SR023
3. Reksadana Pendapatan Tetap
Apabila target membeli mobil ada pada kisaran 3-5 tahun, reksadana pendapatan tetap dapat menjadi pilihan menarik.
Instrumen ini dilakukan dengan berinvestasi pada obligasi, yang memberikan potensi imbal hasil lebih tinggi daripada reksadana pasar uang.
Meski begitu, ada sedikit risiko fluktuasi harga, namun relatif lebih aman jika dibandingkan saham. Jadi, jika ingin hasil lebih maksimal dalam jangka waktu menengah, reksadana pendapatan bisa menjadi opsi.
4. Saham untuk jangka panjang
Jika rencana membeli mobil dalam jangka panjang, misalnya 5 tahun ke atas, saham bisa memberikan potensi keuntungan paling tinggi. Namun, perlu diingat kalau risiko investasi saham juga besar karena harga bisa naik turun drastis.
Untuk mengurangi risiko, pilihlah saham-saham perusahaan besar yang stabil (blue chip) atau berinvestasi lewat reksadana saham yang dikelola manajer investasi profesional.
BACA JUGA: SBR014 Resmi Dibuka, bank bjb Ajak Masyarakat Berinvestasi Untuk Hidup Lebih Terencana
Adapun beberapa tips mengatur investasi agar bisa beli mobil yang perlu diperhatikan antara lain
1. Tentukan target harga mobil, misalnya Rp400 juta, hitunglah berapa lama waktu yang dibutuhkan dan berapa dana yang harus disisihkan setiap bulan.
2. Disiplin dan konsisten, anggap investasi untuk mobil sebagai tabungan khusus, jangan diambil sebelum target tercapai.
3. Diversifikasi investasi, untuk keamanan, jangan simpan semua dana di satu instrumen. Investor bisa menggabungkan reksadana pasar uang dengan emas, atau tabungan berjangka dengan deposito.
Dengan memilih instrumen investasi yang sesuai, dapat mengumpulkan dana lebih cepat, aman, dan tidak memberatkan keuangan bulanan.(raden)***








