PANDEGLANG, BANTEN RAYA – Kekeringan di sejumlah wilayah Kabupaten Pandeglang semakin meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang mencatat ada ribuan warga yang kesulitan air bersih dan secara bertahap terus disuplai menggunakan armada atau mobil tangki yang jumlahnya terbatas.
Lilis Sulistyawati, Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBDPK Kabupaten Pandeglang mengatakan, krisis air bersih melanda sekitar 16 kecamatan, yakni Kecamatan Picung, Sindangresmi, Panimbang, Sobang, Patia, Sukaresmi, Cibaliung, Sumur, Cibitung, Cigeulis, Angsana, Pagelaran, Labuan, Carita, Munjul, Cikeusik, dan Kecamatan Cimanggu.
Menurutnya, Pemda terus menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat, karena air sumur milik masyarakat sudah mulai mengering.
“Kami sudah menyalurkan 92 ribu liter air bersih ke warga kekeringan,” kata Lilis Sulistyawati.
Baca Juga : Tawuran, Tiga Pelajar SMK Terluka
Lilis menyatakan, air bersih diutamakan untuk 12 kecamatan, 19 desa, 26 kampung, dengan jumlah 2.500 kepala keluarga, dan 6.154 jiwa.
“Memang belum semuanya terkafer bantuan karena kami keterbatasan armada pengangkut. Banyak yang meminta dikirim air bersih namun armada kita terbatas, paling kita jadwal pengirimannya,” ujarnya.
Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi lain agar bisa ikut membantu mendistribusikan air bersih kepada masyarakat. Dengan begitu, diharapkan kebutuhan air bersih masyarakat bisa segera terbantu.
Baca Juga : Lebak dan Pandeglang Paling Rawan Pelanggaran Pilkada
“Sudah kita sampaikan, kepada Pemprov Banten juga sudah kita sampaikan,” katanya.
Sekda Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, pemerintah daerah sudah bergerak menangani bencana kekeringan di semua kecamatan. Pemerintah daerah menetapkan bencana kekeringan sebagai status siaga.
Baca Juga : Buruh Dukung Andika-Nanang, PKS Deklarasikan Zakiyah-Najib
“Kita sudah mengirimkan bantuan pasokan air bersih kepada warga yang mengalami krisis air bersih, kalau untuk penetapan status, saya sudah sampaikan kepada BPBDPK agar membuat draf penanganan bencana agar statusnya naik menjadi siaga,” terangnya. ***