Trending

Sejarah Singkat 6 Pahlawan Pendidikan di Indonesia, Para Tokoh Semangat Hardiknas 2023

Sekolah tersebut kemudian direlokasi ke Jalan Ciguriang dan berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri pada tahun 1910.

Di sana, Dewi Sartika mengajarkan para wanita membaca, menulis, berhitung, pendidikan agama dan berbagai keterampilan.

BACA JUGA: Hasil Sea Games 2023 Timnas Indonesia U-22 Vs Timnas Filipina U-22: Gunduli Young The Azkal, Garuda Muda Raih 3 Poin Perdana

Pada tahun 1912, sudah ada sembilan sekolah yang tersebar di seluruh Jawa Barat, lalu kemudian berkembang menjadi satu sekolah tiap kota maupun kabupaten pada tahun 1920.

Pada September 1929, sekolah tersebut berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi.

Sekolah Raden Dewi berkembang dengan pesat, sampai sekolah tersebut mengalami krisis keuangan dan peralatan di masa pendudukan Jepang.

6. Roehana Koeddoes (20 Desember 1884 – 17 Agustus 1972)

Beliau adalah wartawati pertama Indonesia.

Roehana hidup pada zaman yang sama dengan Kartini, yaitu ketika akses perempuan untuk mendapat pendidikan yang baik sangat dibatasi.

BACA JUGA: 20 Ucapan Hari Pendidikan Nasional 2023 yang Mengingatkan Cita-cita Luhur Ki Hajar Dewantara

Pada tahun 1911, Roehana mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang.

Sembari aktif di bidang pendidikan yang disenanginya, Roehana menulis di surat kabar perempuan, Poetri Hindia.

Ketika dibredel pemerintah Hindia-Belanda, Roehana berinisiatif mendirikan surat kabar sendiri bernama Sunting Melayu, yang tercatat sebagai salah satu surat kabar perempuan pertama di Indonesia.

Itulah 6 pahlawan nasional yang memperjuangkan hak pendidikan di Indonesia.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3 4 5Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button