SERANG, BANTEN RAYA – Hujan deras yang terjadi pada Kamis (2/3) dini hari menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Serang terdampak banjir seperti SMAN 1 Bojonegara dan Jalan Raya Puloampel. Selain itu, hujan deras juga menyebabkan longsor di Kecamatan Mancak.
Camat Bojonegara Sutikno mengatakan, banjir yang terjadi di wilayahnya disebabkan gorong-gorong yang sempit sehingga tidak dapat menampung air kiriman dari gunung sehingga air meluap ke jalan. “Iya terjadi banjir dari jam 07.00 WIB tapi jam 09.00 WIB air mulai surut,” ujar Sutikno, Kamis (2/3).
Ia menjelaskan, banjir yang terjadi di SMAN 1 Bojonegara terjadi setiap kali terjadi hujan dengan intensitas tinggi. “Saya sudah minta ke DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) untuk membongkar gorong-gorong dan menggantinya dengan yang besar. Dari DPUPR sudah survei tapi ada pelaksanaan,” katanya.
Warga Kecamatan Bojonegara Taufik mengatakan, sejumlah siswa SMAN 1 Bojonegara yang datang ke sekolah langsung balik setelah melihat sekolahnya terendam banjir. “Yang terdampak banjir hanya sekolah, kalau yang ramai jalan raya itu bukan di Bojonegara tapi di Jalan Raya Puloampel dan benar terjadi kemacetan panjang,” tuturnya.
Sementara itu, warga Kecamatan puloampel Luki Sosiawan mengatakan, banjir yang merendam jalan Raya Puloampel menyebekan kemacetkan kurang lebih 7 kilometer. “Macetnya sepanjang jalan Puloampel. Itu kan air dari gunung yang mengalir ke laut tapi karena drainasenya buruk akhirnya air lewat jalan,” katanya.
Sementara itu, hujan deras juga menyebabkan tebing setinggi 3 meter dengan panjang 100 meter di Desa Bale Kencana, Kecamatan Mancak longsor dan menimpa rumah warga. “Kondisi rumah mengalami rusak ringan. Kejadian pukul 04.00 WIB dan tidak ada korban jiwa,” kata Koordinator Pusat Pengendali Operasi (Pusdalpo) BPBD Kabupaten Serang Jhony Efendi Wangga. (tanjung/fikri)
